Jumat, 20 Maret 2020
Udara di terminal Bandara Kertajati pagi ini terhirup lebih segar daripada biasanya. Mungkin karena cuaca Kertajati sedang mendung-mendungnya, ditambah tidak terlalu banyak orang berlalu lalang sebagaimana kujumpai sehari-hari sebelum momok COVID-19 menghantui masyarakat.Â
Pengumuman informasi akan lepas landasnya pesawat AirAsia dari Kertajati ke Denpasar pagi ini pukul 07.10 merupakan pertanda bahwa bandara ini tetap beroperasi. Beberapa hari yang lalu, tersebar informasi tidak bertanggung jawab yang menyatakan bahwa Bandara Kertajati akan setop beroperasi sebagai dampak masif virus Corona. Kata siapa? Itu hoaks. Kami tetap memberikan pelayanan yang terbaik, hari ini, dan hari-hari yang akan datang. Bandara kami tetap beroperasi.
Meski dari hari ke hari virus Corona semakin mencengkram dunia penerbangan Indonesia, namun Bandara Kertajati tetap menorehkan namanya dalam sejarah perlawanan COVID-19 di Indonesia. Sejarah itu ditorehkan sejak bulan Januari, awal merebaknya virus Corona di Wuhan, Tiongkok.
------------------------------
Kamis, 30 Januari 2020
Segenap insan Bandara Kertajati digegerkan oleh pemberitahuan akan dilaksanakannya evakuasi sejumlah WNI dari Wuhan, Tiongkok, ke Indonesia, yang difasilitasi oleh salah satu maskapai penerbangan swasta. Yang paling membuat geger adalah, pesawat yang membawa WNI dari Wuhan tersebut akan mendarat di Bandara Kertajati pada tanggal 1 Februari 2020. Informasi ini cukup senyap dan tidak terekspos media.Â
Pemerintah menilai Bandara Kertajati sudah cukup siap dalam melaksanakan evakuasi ini. Dari segi fasilitas operasional, Bandara Kertajati sudah mengerahkan semua stakeholder bandara untuk sama-sama menyediakan fasilitas lawan Corona. Kantor Kesehatan Pelabuhan di bawah Kementerian Kesehatan telah menyiapkan thermal scanner, alat pendeteksi dini terhadap suhu tubuh penumpang.Â
Meski dinilai sudah siap, kebijakan tersebut menuai sejumlah pro dan kontra. Tentunya, ada dilema yang dirasakan oleh Bandara Kertajati. Yang merasa was-was dengan virus 2019-nCov, ada, dan yang merasa iba dan kasihan dengan WNI di Wuhan juga ada. Kami juga tidak mungkin menolak kalau itu adalah instruksi pemerintah.
Namun selang beberapa jam kemudian, informasi resmi tersebut diralat oleh informasi resmi yang baru. Bahwa ratusan WNI dari Wuhan tersebut akan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, untuk kemudian dikarantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Media mengakui adanya informasi ini. Semua orang pun bernafas lega.
Jumat, 28 Februari 2020
Isu merebaknya virus COVID-19 (istilah baru virus Corona yang dicanangkan oleh WHO), belakangan ini semakin memanas. Dalam berbagai media, hari ini pemerintah menyatakan akan mengevakuasi sejumlah WNI yang merupakan ABK Diamond Princess dari Perairan Yokohama, Jepang.Â
Kabarnya, jumlah ABK tersebut sebanyak 68 orang. Hari ini pesawat Garuda Indonesia pun akan meluncur dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Tokyo Haneda Airport untuk menjemput mereka.
 Sabtu, 29 Februari 2020
Sebulan berselang setelah gembar-gembor internal evakuasi WNI dari Wuhan ke Kertajati (yang dibatalkan dan dialihkan ke Batam), tanpa banyak suara dan dengan cepat, pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi WNI ABK Diamond Princess dari Jepang menuju Indonesia, besok, 1 Maret 2020, dan mendarat di Bandara Kertajati. Instruksi yang cukup mendadak ini sontak membuat kami tertegun, akankah semua baik-baik saja?
Berlanjut ke: Buku Harian Corona: Catatan dari Bandara Kertajati (Bagian 2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H