Mohon tunggu...
Ananda DzakiahAhfat
Ananda DzakiahAhfat Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Ananda Dzakiah Ahfat Tempat tinggalnya di Karawang dan Statusnya sebagai guru magang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anti Bullying! Peran Siswa dan Guru untuk Mencegah Kasus Bullying

17 November 2024   19:16 Diperbarui: 17 November 2024   19:18 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying adalah tindakan agresif yang bisa menyebabkan kerusakan, kekerasan atau tekanan pada seseorang. Bullying tidak hanya berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional korban.

Tentunya, kasus bullying di sekolah adalah  masalah yang sangat serius karena hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan dan prestasi akademik para siswa. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun kasus-kasus bullying masih terus terjadi di banyak sekolah.

Hal ini dapat menyebabkan banyak kecemasan dan kekhawatiran di kalangan terutama pada pendidik dan orang tua. Karena kasus bullying bukanlah masalah sepele. Dampaknya dapat sangat merugikan bagi kesejahteraan mental dan emosional korban.
Bahkan dapat mempengaruhi prestasi akademiknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk berbicara tentang masalah ini dan mencari solusi bersama.

Dinda selaku OSIS di SMAN 9 mengatakan bahwa siswa harus berperan akan dalam mencegah bullying dengan cara menunjukan rasa empati kepada teman-temannya, siswa tidak boleh diam saja atau malah jadi penonton saat melihat kasus bullying terjadi di lingkungan sekolah ataupun diluar sekolah, serta tindakan tersebut harus segera dilaporkan kepada guru atau staf sekolah.

Selain itu, Ia mengatakan bahwa tindakan bullying sangat berdampak pada korban. Jika kasus bullying dibiarkan itu akan menjadi dampak besar korban akan mengalami stres, depresi, dan renaldahnya rasa percaya diri ataupun bahkan tidak mau bersekolah lagi, ungkapnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami dampak negatif dari kasus bullying. Salah satu cara yang bisa menangani kasus bullying misalanya dengan meningkatkan kesadaran dan pahaman tentang bullying diberbagai kalangan, mulai dari siswa, orang tua, bahkan pendidik.

Martono selaku guru BK dan kesiswaan mengatakan bahwa di SMAN 9 Jakarta selalu menyediakan ruang untuk diskusi terbuka tentang masalah-masalah yang sering dihadapi oleh siswa, serta selalu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan terbuka disekolah, agar setiap siswa merasa didengar dan dihargai. Selain itu, jika ada salahsatu siswa yang melakukan Bullying di sekolah ia tidak akan asa-asa untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku. dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita harus menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari Bullying.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun