Mohon tunggu...
Ananda Aminulloh
Ananda Aminulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Putra Tratas

Mahasiswa Ilmu Hukum, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Universitas Jember: Proker Mengajar Tambahan kepada Siswa di Tengah Pandemi

18 Agustus 2021   13:48 Diperbarui: 18 Agustus 2021   14:40 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.1 Desa kedungringin

      Desa Kedungringin merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, dengan luas wilayah 4,47 km2 yang terbagi menjadi tiga dusun yaitu dusun tratas, dusun krajan , dan dusun kedungringin dan dengan jumlah penduduk mencapai 10.692 jiwa, desa kedungringin memeiliki beberapa fasilitas untuk menunjang pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar  (SD) sebanyak 4  yaitu SD Negeri 1 Kedungringin, SD Negeri 2 Kedungringin, SD Negeri 3 Kedungringin, SD Negeri 4 Kedungrungin dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 yaitu SMP Negeri 1 Muncar.

      Dengan banyaknya sekolah di desa kedungringin dan dari semua sekolah tersebut tidak bisa melaksanakan proses pembelajaran seperti bisanya (secara offline) di karenakan adanya pandemi covid-19, maka dari beberapa sekolah seperti yang terjadi di SD mengalmi banyak permasalahan seperti kurang pahamnya anak terhadap pelajaran karena pelajaran tidak di jelaskan secara jelas dan beberapa keterbatan lainya seperti jumlah kuota yang harus di beli secara terus menerus oleh irang tua agar anaknya dapat bersekolah, dan beberapa permasalahan lainya yang menjadi masalah dalam melakukan pembelajaran secara daring dalam masa pandemi covid-19.

1.2 Permasalahan Yang ditemukan

       Pandemi Covid-19 yang di mulai pada akhir tahun 2019 hingga bulan Agustus 2021 dan belum selesai membawa dampak Panjang terhadap Indonesia salah satunya yang terdampak adalah dunia pendidikan dimana pada masa pandemi pendidikan tatap muka secara langsung di larang di karenakan takut mengakibatkan adanya cluster penularan covid-19 yang berbahaya bagi Kesehatan para siswa dan guru, maka oleh sebab itu segala kegiatan pembelajaran di lakukan secara daring melalui smartphone ataupun perangkat lunak yang mendukung lainya. Di satu sisi pembelajaran online memberikan solusi terhadap persebaran virus covid-19 tapi di sisi yang lain juga membawa dampak terhadap proses pembelajan pada anak-anak. Banyak anak dan orang tua mengeluh atas pembelajaran yang dilakukan melalui daring ini[1].

      Dan keluhan ini juga terjadi oleh para siswa salah satunya di desa kedungringin dimana banyak dari para siswa yang menganggap bahwa beban pembelajaran menjadi tanggung jawabanya sendiri sehingga banyak dari para siswa yang tidak mengerti atau memahami tentang pembelajaran yang ia pelajari dan banyaknya tugas yang menjadi masalah untuk para siswa dalam mengerjakan sehingga menjadi permaslahan yang lainya disisi lain banyak juga orang tua yang mengeluhkan karena pembelajaran secara daring memerlukan kuota yang tidak sedikit sehingga orang tua perlu merogoh kocek yang lebih untuk membeli kuota. Yang selanjutnya adalah permasalahan mengenai buku penunjang pelajaran yang sangat sulit di jumpai untuk desa kedungringin karena perpustakaan hanya ada di sekolahan saja dan saat ini sekolahan sedang di tutup di karenakan pandemi covid-19

1.3 Program Kerja (Proker) KKN Back to Village

      Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi ini, dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 10 September 2021. Dengan beberapa permasalahan yang di temukan di lapangan maka saya Menyusun bebrapa program kerja guna menuntaskan atau paling tidak meringankan permasalahan yang di hadapi dunia pendidikan di tengah pandemi covid-19 ini 

  • Pertama adalah program pendampingan belajar dimana hal ini bertujuan untuk mengatasi permaslahan anak terhadap ketidak pahaman pelajaran hal ini berguna agar siswa atau anak dapat memahami pelajaran yang di berikan oleh gurunya dan hal ini akan sangat berguna bagi anak ketika mengerjakan soal yang berkaitan dengan pelajaran yang ia belum pahami.
  •  Yang kedua adalah pembagian kuota belajar dengan rincian sebagai berikut kuota yang di bagikan senilai 180gb selama 2 bulan yang artinya perhari para siswa akan mendapat sebesar 3gb perhari yang terbagi menjadi kuota belajar 512mb, kuota conference 512mb, kuota tiktok sebesar 512mb, kuota game sebesar 512mb dan kuota bonus sebesar 1gb. Dan yang lainya aka perencaraan mengenai pemasangan wifi gratis untuk para siswa yang sedang mengakses pelajaran. Atau sedang untuk mencari bahan penunjang pelajaran.
  •  Yang ketiga adalah pembuatan perpustakaan digital berbasis website dan aplikasi android perpustakan ini nantinya akan berisi seluruh buku penunjang dalam pembelajaran dimana hal ini akan memudahkan para siswa untuk mencari buku karena tidak perlu keluar rumah cukup hanya menggunakan perangkat smartphone dan perangkat lainya yang mendukung jaringan internet.

dan beberapa program kerja di atas  merupakan salah satu cara atau upaya yang di lakukan untuk menanggulangi beberapa permasalahan yang di hadapi oleh para siswa di tengah pandemi covid-19 ini. dan semoga hal ini bisa terlaksana dengan baik sehingga meringankan beban pendidikan yang di emban oleh para siswa di desa Kedungringin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun