Mohon tunggu...
Ananda Oktafiana
Ananda Oktafiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Saya adalah orang yang suka mengikuti kegiatan dengan bidang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kegiatan Penanaman TOGA dan Pembuatan SImplisia Kunyit di Ruang Merdeka Belajar

12 Desember 2022   13:44 Diperbarui: 12 Desember 2022   14:27 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Produk Simplisia Kunyit "KAMPOYAKU"oleh siswa SMP Karya Wates/dokpri

Indonesia sudah sejak lama dikenal dunia sebagai wilayah penghasil berbagai macam rempah. Masyarakat Indonesia telah mengenal 25 macam rempah. Tanaman rempah juga termasuk dalam jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Pada dasarnya TOGA menjadi alternatif obat yang dapat dikunsumsi sewaktu-waktu. Namun masyarakat juga disarankan mengetahui aturan konsumsinya.

Kunyit menjadi salah satu rempah yang gemar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak turun-temurun. Kunyit memiliki berbagai macam khasiat. Rempah jenis ini dapat digunakan sebagai obat herbal, pewarna makanan, bumbu masakan, maupun bahan kecantikan. Berbagai olahan kunyit telah diinovasi dalam berbagai bentuk produk yang diedarkan di seluruh Indonesia.

Program Kampus Mengajar diadakan oleh Kemendikburistek RI dengan bermitra bersama sekolah untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Hingga saat ini, program Kampus Mengajar sudah sampai angkatan ke-empat. Melalui Program Kampus Mengajar, sekolah dapat menghadirkan kegiatan yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas siswa.

Bermitra dengan SMP Karya Wates di Kediri, mahasiswa program Kampus Mengajar mengenalkan TOGA pada siswa SMP Karya Wates. Mahasiswa Kampus Mengajar memberi penyuluhan mengenai proses menanam, merawat, dan membuat produk TOGA. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini agar siswa dapat terampil dalam menanam dan membuat produk.

Pertama, proses pengenalan TOGA dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Pengadaan les saat pulang sekolah dimanfaatkan oleh mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 untuk memberi penyuluhan TOGA. Siswa diberi pengenalan terkait dengan pengertian, ragam, khasiat, dan kegunaan TOGA.

Kedua, proses penanaman TOGA. Siswa diajak untuk praktik menanam beberapa jenis TOGA di lingkungan sekolah. Siswa menanam tanaman kunyit, daun mint, jahe, dan sereh di luar kelas. Selain itu, media tanam yang digunakan merupakan botol dan galon mineral bekas yang digunakan sebagai pot. Nantinya, tanaman ini akan ditata di sekitar halaman sekolah. Siswa SMP Karya Wates antusias diajak kegiatan di luar kelas.

Ketiga, proses perawatan dilaksanakan setiap hari. Jadwal piket penyiraman TOGA dibagi untuk tiap perwakilan kelas. Penyiraman TOGA dilaksanakan pada tiap hari. Siswa dibimbing untuk memantau kesehatan TOGA. Perawatan TOGA cukup mudah, asalkan tanaman memiliki cadangan air yang cukup.

Perawatan TOGA di sekolah oleh Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4/dokpri
Perawatan TOGA di sekolah oleh Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4/dokpri
Ketiga, proses pembuatan produk TOGA. Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 mengajak siswa untuk membuat sebuah produk TOGA. Simplisia Kunyit menjadi pilihan produk yang akan dibuat karena kemudahan mendapatkan bahan dan alat. Proses pembuatan simplisia TOGA meliputi pengupasan, pengeringan, pengolahan menjadi serbuk, pengemasan, dan pelabelan produk. Siswa SMP Karya Wates menamai "KONPUYAKU" pada produk simplisia kunyit. Produk simplisia "KONPUYAKU" dapat digunakan sebagai minuman obat herbal, bumbu masakan, pewarna makanan, dan maupun bahan kosmetik karena dibuat tanpa menggunakan pemanis. Produk ini dikemas dalam standing pouch dengan netto 50 gram.

Pembuatan Produk Simplisia Kunyit
Pembuatan Produk Simplisia Kunyit "KAMPOYAKU"oleh siswa SMP Karya Wates/dokpri
Kegiatan penanaman dan pembuatan produk TOGA diadakan sebagai bekal kewirausahaan bagi siswa. Kedepannya, diharapkan siswa dapat lebih mengembangkan keterampilan berwirausaha. Selain itu, siswa sadar dan dapat meningkatkan kesehatan dengan mengonsumsi olahan TOGA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun