Dasarnya, kebijakan ekonomi moneter memiliki  tiga tujuan utama, yang mana tujuan tujuan itu merujuk pada stabilitas internal dan stabilitas eksternal. Fungsi kebijakan moneter sendiri adalah memperbaiki gangguan yang terjadi dalam kegiatan perekonomian yang sedang berlangsung. Perbankan merupakan pihak yang pertama kali akan merasakan dampak dari kebijakan moneter ini, yang kemudian disalurkan ke sektor riil.Â
Stabilitas Internal dalam ekonomi adalah ketika tingginya pembangunan ekonomi, disertai dengan stabilitas harga dan pembangunan yang merata di semua sektor. Sedangkan stabilitas eksternal sendiri adalah ketika neraca pembayaran luar negeri mencapai keseimbangan. Dengan tercapainya tujuan tujuan stabilitas internal dan eksternal ini, maka akan tercapai juga tujuan ekonomi makro.Â
Peran kebijakan moneter di Rusia sendiri adalah untuk memastikan terkendalinya daya beli rumah tangga dan perancanaan ekonomi di Rusia. Perencanaan ekonomi merupakan langkah awal yang menjadi patokan dalam melakukan kegiatan perekonomian, seperti emnentukan berapa banyak yang harus diproduksi dan menentukan patokan harga suatu barang atau jasa. Untuk pemantauan aliran rencana ini digunakan dengan aliran rencana kredit.Â
Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebijakan moneter menjadi terhambat, bahkan fungsi dari kebijakan moneter sendiri diserahkan kepada bank sentral yang ada di wilayah dengan mata uang Rubel. Bank sentral satu satunya yang mencetak uang adalah Bank Sentral Rusia, bank sentral lain hanya bisa memberikan kredit. Beberapa daerah bekas republik sepakat untuk menjadikan Rubel sebagai mata uang resmi bersama mereka. Dengan ini Bank Sentral Rusia berusaha untuk meningkatkan perekonomian mereka dengan meningkatkan insentif demi memperluas kredit. Namun ini mengakibatkan inflasi menjadi meluas ke seluruh wilayah Rubel.Â
Bank Sentral Rusia tidak dapat mengendalikan pembayaran internasional yang dilakukan dengan otomatis, ini mengakibatkan kredit dan inflasi semakin meluas. Karena ini beberapa kebijakan mo0neter yang akan diterapkan di negara negara rubel menjadi gagal. Dengan permasalahan ini, pemerintah mulai berusaha menerapkan kebijakan pada instrumen moneter. Namun upaya ini awalnya tidak efektif karena pergerakan bank sentral yag pasif.Â
Diawali dengan bulan Juli 1993, Rusia mulai menampakkan kemandirian dalam instrumen moneternya. Dalam mengatasi permasalahannya,terdapat bebeapa strategi yang dilakukan oleh Rusia.
1. Membiayai defisit
2. Kontrol pembiayaan kembali
3. Mengembangkan instrumen moneter
4. Koordinasi dengan tiap instrumen
5. Kebijakan dalam nilai tukar
Dengan ini Rusia mencapai perkembangan moneter yang luar biasa, meskipun ketidakseimbangan fiskal mengancam keseimbangan makroekonomi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H