Peningkatan jumlah ekspor memang hal baik, namun tidak selalu begitu. Indonesia harus menurunkan kuantitas ekspor bahan baku mentah ke negara lain, dan meningkatkan ekspor barang setengah jadi atau barang jadi. Indonesia kerap kali tidak bisa mengolah sumber daya alam sendiri, sehingga mau tidak mau harus mengekspor bahan baku mentah. Hal ini menyebabkan harga komoditas yang diekspor tidak begitu tinggi, namun Indonesia harus membayar tinggi impor barang jadi yang berbahan dasar dari bahan baku mentah yang di eskpor Indonesia sendiri. Indonesia harus memiliki kebijakan politik yang mengatur dengan jelas ekspor bahan mentah ke negara lain.
2. Mengembangkan produk produk lokal
Mengembangkan produk lokal ini juga ada kaitannya dengan bidang ekspor. Dengan meningkatkan kualitas dan pemasaran produk produk lokal ke dunia internasional akan membuka peluang Indonesia mendapatkan pasar di lingkup global. Hal ini tentu akan memicu adanya permintaan ekspor ke negara tersebut, dan dapat meningkatkan pendapatan negara. Mempertimbangkan target pasar yang relevan dari segi budaya atau lainnya dengan produk yang dikembangkan, kemudian meningkatkan teknik pemasaran untuk mencapai target. Dengan perkembangan produk lokal, konsumsi masyarakat domestik terhadap produk buatan lokal juga akan meningkat. Hal ini menguntungkan negara, dimana angka impor akan menurun bersamaan dengan menurunnya permintaan barang produksi luar negeri di Indonesia.
3.Meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk domestik
Meningkatkan konsumsi terhadap produk produk lokal merupakan suatu bentuk usaha menekan angka impor produk luar negeri. Seperti yang kita ketahui, kenaikan angka impor yang tinggi tidaklah mendukung untuk stabilitas perekonomian negara. Kenaikan angka impor berpotensi besar untuk menaikkan angka inflasi yang akan berdampak cukup besar bagi perekonomian negara. Dengan meningkatkan konsumsi masyarakat kepada produk lokal, selain meningkatkan pendapatan negara, dengan begini pengeluaran negara untuk barang barang impor juga akan menurun.
3. Stabilitas politik
Kestabilan politik dalam negeri juga penting adanya. Dengan kondisi politik yang tidak stabil, memungkinkan negara lain enggan untuk mengimpor barang dari Indonesia. Ketidakstabilan politik akan menurunkan permintaan dan kepercayaan para investor luar negeri, yang tentu ini tidak mendukung bagi pengembangan perekonomian global Indonesia. Kestabilan politik juga merupakan salah satu kunci utama bagi pemerintah untuk membuat dan menjalankan kebijakan yang bersifat menguntungkan dalam jangka panjang bagi negara.Â
4. Sinergi seluruh komponen bangsa
Koordinasi merupakan kunci penting untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu sistem. Terutama dalam sistem ekonomi dan politik, seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) harus bersinergi demi pencapaian tujuan yang besar. Kerjasama seluruh komponen bangsa untuk terus meningkatkan perekonomian nasional dikala lambatnya kinerja perekonomian global saat ini. Masyarakat juga memiliki peran yang penting untuk ikut andil dalam menciptakan keberhasil dari tujuan yang diinginkan. Seluruh kebijakan yang dibuat untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia juga pada akhirnya bertujuan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.Â
Strategi tersebut memang pasti tidak mudah dilakukan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam pelaksanaannya akan menghadapi pro-kontra dan berbagai tantangan dan hambatan seiring berjalannya waktu di masa depan. Namun dengan semangat dan konsistensi, tujuan Indonesia dalam mencapai kemajuan ekonomi secara nasional dan secara global pasti akan terwujud.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H