Mohon tunggu...
ananda wulandari
ananda wulandari Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

hobi olahraga dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Globalisasi: Pedang Bermata Dua

4 September 2024   17:16 Diperbarui: 4 September 2024   17:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GLOBALISASI : PEDANG BERMATA DUA

Globalisasi adalah istilah yang sering kita dengar dan diskusikan,terutama dalam konteks ekonomi,budaya dan sosial.Globalisasi sudah kita pelajari dari sekolah dasar.Proses globalisasi mengacu pada interaksi antarseluruh dunia , yang dipicu oleh kemajuan teknologi,komunikasi,dan tranportasi.Namun di balik manfaat yang diberikan oleh globalisasi terdapat juga sisi gelap dan tantangan yang menjadi masalah bagi masyarakat.Dengan kata lain globalisasi dianggap sebagai pedang bermata dua karena suatu sisi memberikan manfaat dan satu sisi memberikan masalah.Mari kita bahas lebih dalam mengenai fenomena ini

Di satu sisi globalisasi memberikan banyak manfaat.Salah satu yang paling mencolok adalah peningkatan akses terhadap informasi dan teknologi.Dalam era digital ini , kita bisa mendapatkan informasi dari dunia secara gampang dengan hanya beberapa kali klik dan langsung muncul semua informasinya.Mahasiswa misalnya dapat mengakses jurnal,artikel,buku dan beberapa sumber belajar lainnya dari berbagai belahan dunia.Ini tentu sangat membantu para mahasiswa dan pelajar dalam proses belajar dan pengembangan diri

Selain itu globalisasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi.Perusahaan-perusahaan dapat beroperasi di pasar internasional atau pasar global,memperluas jaringan bisnis, meningkatkan kualitas dan meningkatkan keuntungan.Negara-negara yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap pengaruh gloalisasi biasanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat.Contoh nyata dari negara-negara di Asia Tenggara,seperti singapura yang berhasil menarik investasi asung dan meningkatkan daya saing di pasar global.Pada tahun 2023 pendapatan perkapita Singapura mencapai USD 82.762  salah satu yang tertinggi di dunia.Diperkirakan tahun 2024 PDB (produk domestik bruto) mencapai 67.085,00 USD pada akhir tahun,menurut model makro global Tranding Economics dan ekspektasu analisis.

Tetapi, di balik semua itu ada banyak tantangan yang harus dilewati.Salah satu yang menjadi masalah utama adalah ketidakadilan sosial dan ekonomi.Globalisasi sering kali menguntungkan negara-negara maju, sementara negara-negara berkembang justru terjebak dalam lingkaran kemiskinan.Perusahaan multinasional sering kali mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja di negara-negara berkembang tanpa memberikan manfaat yang layak bagi masyarakat setempat.Akibatnya kesenjangan ekonomi semakin meluas.

Selain itu,globalisasi juga berpotensi mengikis budaya lokal.Ketika budaya barat sudah mendominasi,budaya lokal sering kali terlupakan.Banyak orang yang mulai mengadopsi gaya hidup dan nilai-nilai dari negara-negara Barat,yang berujung pada hilangnya identitas budaya lokal.Misalnya anak muda zaman sekarang mulai mengikuti gaya pakaian dari budaya barat dengan memakai pakaian merek internasional , memakan makanan cepat saji dan film Hollywood yang mendominasi panggung hiburan.Hal ini bisa mengancam budaya lokal yang seharusnya kita lestarikan dan kembangkan.

Satu lagi aspek yang perlu diperhatikan adalah dampak lingkungan.Dengan meningkatnya produksi dan konsumsi barang lokal,kita menghadapi tantangan yang serius dalam menjaga kelestarian lingkungan.Penebangan hutan secara liar,pencemaran sungai,polusi udara dan perubahan iklim adalah beberapa masalah yang semakin parah akibat aktifitas masyarakat yang dipicu oleh pengaruh globalisasi.Apabila masalah tersebut tidak ditangani dengan baik, dampak negatifnya bisa mengancam kehidupan di bumi.

Dalam konteks pendidikan,mahasiswa perlu menyadari bahwa globalisasi tidak hanya menawarkan peluang,tetapi tantangan.Sebagai generasi penerus bangsa,kita harus mampu berfikir kritis.Bagaimana cara kita memanfaatkan peluang yang ditawarkan tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan budaya kita? Penting bagi kita untuk menjadi agen perubahan,yang tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi tetapi harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan .

Salah satu cara kita dalam menghadapi tantangan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman budaya dan lingkungan.Mahasiswa dapat berperan aktif dalam sebuah organisasi yang mempromosikan pentingnya pelestarian budaya lokal dan lingkungan seperti mengadakan festival budaya.Selain itu,pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai lokal harus di prioritaskan.Dengan demikian kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan seimbang.

Globalisasi memang merupakan pedang bermata dua.Di satu sisi, globalisassi menawarkan berbagai peluang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup.Namun,di sisi lain,globalisasi juga membawa tantangan besar yang tidak bisa kita biarkan .Sebagai mahasiswa kita harus mampu merespon fenomena ini dengan bijaksana,dengan memanfaatkan peluang tanpa mengabaikan tanggung jawab sosial dan lingkungan.Hanya dengan cari ini kita dapat memastikan bahwa globalisasi menjadi kekuatan positif bagi masaa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun