3. Membangun Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi yang baik dan terbuka adalah kunci dalam mencapai kesetaraan gender dalam keluarga. Pasangan harus secara rutin membahas tanggung jawab dan harapan mereka satu sama lain, serta bersedia melakukan perubahan bila diperlukan. Dengan komunikasi yang sehat, masalah-masalah ketidaksetaraan bisa diminimalisir.
4. Mengubah Paradigma Peran Gender
Masyarakat perlu mulai mengubah paradigma tentang peran gender yang kaku. Peran sebagai pencari nafkah dan pengurus rumah tangga harus dianggap fleksibel dan dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan situasi keluarga. Laki-laki harus diberikan kesempatan untuk lebih berperan dalam pengasuhan anak dan pekerjaan domestik, sementara perempuan didorong untuk mengambil peran lebih besar dalam aspek-aspek lain di luar rumah.
5. Menjalin Dukungan dari Komunitas dan Pemerintah
Kesetaraan gender dalam keluarga juga bisa didukung melalui kebijakan publik yang mendorong pembagian peran yang setara. Misalnya, kebijakan cuti bagi ayah yang lebih panjang dapat membantu meningkatkan peran laki-laki dalam pengasuhan anak. Selain itu, lingkungan sosial juga harus mendukung perubahan ini, sehingga norma-norma gender yang kaku bisa tergerus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H