Mohon tunggu...
Anan Alkarawangi
Anan Alkarawangi Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis Warga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Duta Pasundan Di Bumi Majapahit

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Babinsa Koramil 0815/09 Mojosari Dampingi Petani Airi Sawah

16 Mei 2019   18:21 Diperbarui: 16 Mei 2019   18:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mojokerto, -  Babinsa Koramil 0815/09 Mojosari Kodim 0815 Mojokerto Serka Kholiq melaksanakan pendampingan Upsus ketahanan pangan di lokasi Poktan Margo Tani, Dusun Krembungdumpul, Desa Randubango, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (15/05/2019).

Babinsa Randubango, Serka Kholiq mengatakan, pengairan lahan sawah seluas dua hektar di lahan milik Abah Rojin menggunakan satu unit mesin diesel pompa air dilkerjakan bersama anggota Poktan Margo Tani, Dusun Krembungdumpul.

"Pengairan dengan pompa diesel ini dilakukan, karena curah hujan mulai berkurang dan irigasi pertanian mulai menyusut. Sehingga untuk mempercepat proses pengairan dilakukan dengan bantuan mesin pompa air, yang di mulai sejak pagi hingga malam hari," ungkapnya.

Serka Kholiq menambahkan, pengairan lahan sawah ini dilakukan sebagai persiapan masa tanam yang akan berlangsung dalam pekan ini.  Pada saat tanam nanti, lahan akan digenangi air dengan ketinggian antara 2 -- 5 centimeter atau macak-macak.  Hal ini dilakukan untuk memudahkan petani dalam proses tanam bibit padi.

Babinsa Koramil 0815/09 Mojosari Bantu Petani Pengairan Lahan Sawah (Pendim 0815 Mojokerto)
Babinsa Koramil 0815/09 Mojosari Bantu Petani Pengairan Lahan Sawah (Pendim 0815 Mojokerto)
Masih kata Serka Kholiq, kondisi macak-macak ini akan berlangsung sampai dengan 14 hari setelah tanam sampai dengan pemupukan pertama tanaman padi.  "Bila kebutuhan air tercukupi, maka tanaman akan tumbuh dan berkembang secara normal sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian", imbuhnya.

Sementara itu, Danramil 0815/09 Mojosari Kapten Arh Anang Supriyanto mengatakan, pengairan merupakan salah satu kunci utama dalam budidaya tanaman padi, karena baik tidaknya produktivitas padi ini salah satunya tergantung faktor pengaturan dan pengelolaan air.  

"Untuk mencapai hasil yang maksimal, sebaiknya pengairan lahan dilakukan secara berselang, artinya lahan harus dalam kondisi tergenang dan kering secara bergantian," pungkas Danramil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun