Visual dalam iklan dapat memancing emosi dengan mensimulasikan penampilan orang atau objek nyata dan dapat berfungsi sebagai bukti bahwa sesuatu telah terjadi dan pada akhirnya dapat menciptakan hubungan implisit antara produk yang ditawarkan dan visual yang disajikan (Limandoko, 2000).Â
Komunikasi visual juga dapat memberikan persuasi visual dengan cara menantang pengalaman dan perasaan positif yang terkait dengan produk dan dengan demikian memancing reaksi konsumen (Tilak, 2020).
Manipulasi Emosional
Iklan dapat mewujudkan persuasi visual pada konsumen dalam tingkatan tertentu.Â
Namun selain persuasi, iklan dan komunikasi visual di dalamnya juga menyajikan manipulasi emosional yang juga memiliki keterkaitan dengan psikologi konsumen.Â
Iklan mempengaruhi konsumen dan perilakunya dalam tiga tingkat, yaitu inovasi, penyetoran, dan penyampaian (Karkonen, 2014).Â
Tingkat pertama berkaitan dengan konsep inovasi dimana pengaturan berkaitan dengan cara bagaimana argumen suatu produk diatur.Â
Kemudian tingkat kedua dalam periklanan adalah pemilihan dan penempatan elemen visual yang membantu memodulasi pengalaman konsumen. Dan terakhir tingkat ketiga adalah cara penyampaian dan penyajian.Â
Iklan dengan menggunakan komunikasi visual dapat terlihat dalam tiga tingkatan ini. dan apabila tiga tingkatan yang ada terpenuhi secara sempurna, maka f persuasi dan emosional yang diberikan akan semakin kuat.
Pengemasan Dan Warna Dalam Aspek Psikologis
Pada masa ini, suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi kebutuhan bagi konsumen.Â