Mohon tunggu...
Anamm Oioi
Anamm Oioi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

pencak silat,sholawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Akhlak Tasawuf untuk Mengatasi Krisis Moral di Era Globalisasi

3 Desember 2024   09:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   09:40 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan fenomena besar yang telah membawa perubahan signifikan

dalam berbagai aspek kehidupan manusia,mulai dari ekonomi, budaya, hingga sosial.dengan

globalisasi, dunia menjadi semakin terhubung melalui kemajuan teknologi komunikasi dan

informasi. Namun, perubahan ini juga membawa dampak yang tidak bisa diabaikan, salah

satunya adalah tantangan moral yang semakin kompleks. Nilai-nilai tradisional yang

sebelumnya menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat mulai terkikis oleh arus

materialisme, individualisme, dan hedonisme yang menjadi ciri khas era globalisasi. Krisis

moral yang terjadi di era globalisasi dapat dilihat dari berbagai fenomena, seperti

meningkatnya kasus korupsi, konflik sosial, kekerasan, degradasi nilai keluarga, hingga

ketidakadilan dalam berbagai sektor kehidupan.kehidupan modern yang serba instan dan

kompetitif sering kali membuat manusia melupakan nilai-nilai spiritual dan etika yang

seharusnya menjadi dasar dalam bertindak. Kondisi ini diperparah dengan adanya pengaruh

budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal, yang sering kali diserap tanpa filter

oleh masyarakat, terutama generasi muda.

 Dalam konteks Islam, akhlak merupakan inti dari ajaran agama. Rasulullah SAW

bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia " (HR.

Ahmad). Salah satu cara untuk memperbaiki krisis moral adalah dengan kembali kepada

nilai-nilai tasawuf, yang merupakan dimensi spiritual Islam yang berfokus pada penyucian

jiwa (tazkiyah an-nafs) dan pembentukan akhlak mulia (akhlaqul karimah). Tasawuf tidak

hanya berbicara tentang hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga tentang bagaimana

nilai-nilai ketuhanan itu diwujudkan dalam interaksi dengan sesama manusia dan lingkungan.

Melalui pendekatan tasawuf, manusia diajak untuk kembali kepada kesadaran akan tujuan

hidup yang sebenarnya, yaitu mencari ridha Allah dengan menjalani kehidupan yang penuh

dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, cinta kasih, dan tanggung jawab.

PEMBAHASAN

1.krisis moral di era globalisasi

globalisasi membawa perubahan besar dalam cara manusia menjalani kehidupan. Di satu sisi,

globalisasi memberikan manfaat seperti kemudahan akses informasi, percepatan

pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan nya interaksi antar budaya. Namun, di sisilain,

globalisasi juga membawa tantangan besar, terutama dalam hal moralitas. Beberapa bentuk

krisis moral yang muncul di era globalisasi antara lain :

 1.Individualisme : globalisasi mendorong munculnya budaya individualisme, di mana

manusia lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan bersama. Hal ini menyebabkan melemahnya solidaritas sosial dan meningkatnya egoisme dalam berbagai

aspek kehidupan.

 2. Hedonisme dan materialisme : Di era modern yang sering kali mengedepankan gaya

hidup yang hanya berorientasi pada kenikmatan duniawi. Budaya konsumerisme yang

muncul akibat globalisasi mendorong manusia untuk mengejar kebahagiaan melalui barang-

barang materi, tanpa mempertimbangkan dampak moral dan spiritual.

 3. Degradasi Etika Sosial : yaitu fenomena seperti meningkatnya kekerasan, korupsi, dan

menyimpang sosial lainya menjadi bukti bahwa nilai-nilai moral yang dahulu di junjung

tinggi mulai terbaikan.

2.Tasawuf sebagai solusi mengatasi krisis akhlak

Tasawuf menawarkan solusi komprehensif untuk mengatasi krisis moral dengan

menanamkan nilai-nilai spiritual dan etika dalam kehidupan manusia. Pendekatan tasawuf

tidak hanya bersifat teoretis, namun juga praktik, sehingga dapat ditetapkan dalam berbagai

aspek kehidupan.

 1. Pembentukan kesadaran ilahi (Muraqabah) : Nah Muraqabah adalah kesadaran bahwa

setiap perbuatan manusia selalu dalam pengawasan Allah SWT. Dengan kesadaran tersebut

maka individu akan lebih berhati-hati dalam tindakan dan selalu berusaha menjauhi tindakan

yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

 2. Penyucian Hati (Tazkiyah an-Nafs) : krisis moral seringkali berakar pada hati yang

dipenuhi sifat-sifat buruk, seperti rasa iri hati, kesombongan, dan keserakahan. Tasawuf

mengajarkan cara membersihkan hati melalui, dzikir, ibadah, dan introspeksi diri, sehingga

individu dapat mengembangkan sifat-sifat mulia seperti kesabaran, syukur, dan keikhlasan.

 3. Cinta dan kepedulian sosial (Mahabbah) : Tasawuf menekankan pentingnya cinta

terhadap sesama manusia. Nilai tersebut dapat mendorong terciptanya keharmonisan sosial di

tengah masyarakat yang heterogen, sehingga konflik dan perpecahan dapat dihindari.

3. Penerapan akhlak tasawuf di era globalisasi

Dalam praktiknya, akhlak tasawuf dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, antara

lain :

 1. Pendidikan moral berbasis tasawuf : Dalam pendidikan berbasis tasawuf harus

diperkenalkan sejak dini untuk menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan

tanggung jawab. Kurikulum pendidikan dapat memasukkan pelajaran tentang akhlak mulia

dan pentingnya penyucian jiwa.

 2. Penguatan Etika dalam dunia kerja : Di Dalam Dunia kerja modern sering kali diwarnai

oleh persaingan tidak sehat dan praktik-praktik yang tidak etis, seperti korupsi dan

manipulasi data. Dengan penerapan nilai-nilai tasawuf, seperti ikhlas dan kejujuran,

lingkungan kerja yang lebih etis dan produktif dapat tercipta.

 3. Pemanfaatan Media untuk penyebaran nilai positif : Dalam Media sosial dan media

massa memiliki peran besar dalam membentuk opini dan perilaku masyarakat. Oleh karena

itu, media harus digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai positif yang sesuai dengan ajaran

tasawuf, seperti toleransi, kasih sayang, dan pentingnya introspeksi diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun