Mohon tunggu...
Anam Khoirul Anam
Anam Khoirul Anam Mohon Tunggu... -

Anam Khoirul Anam: lahir di Ngawi, 26 Juni 1982. Pasca kuliah, ia begitu ingin serius dalam mengembangkan potensi menulisnya dan ingin lebih memperdalam jiwa sastrawinya lewat buah pikir dan lewat kreasi kreatif jemari-jemarinya yang ‘dingin’. Selain memperdalam dan mengembangkan kreatifitas menulisnya, ia juga mendirikan sebuah wadah kepenulisan agar lebih memberdayakan khazanah literasia: Anam Khoirul Anam Reader (AKAR).\r\nemail: anamer_19@yahoo.com\r\nFB / PF: Anam Khoirul Anam\r\nTwitter: @NAMe_19

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Segala Isyarat

31 Mei 2013   15:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:44 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEBAGAIMANA hati memahami segala bahasa

bahasa langit dengan segala misterinya

dengan atau tanpa penjabaran tafsir logis

adalah jiwa yang akan terus hidup di dalamnya

ia terus bergerak, bergolak dalam tarian kalbu

seolah ingin menggapai ketinggian langit

dan meninggalkan jasat di dasar bumi

sebab keberadaan di luar adalah ketiadaan

Dengan tanpa perantara sebagai penghubung

tentunya ketajaman hati mampu mengeja segala

tentang kehendak langit sebagai penuntun jiwa

Semestinya ruh suci takkan terjerembab naif

oleh ambisi jahat dari lorong kegelapan nafsu

Dia-lah hakikat kehidupan dalam diri

dalam detik waktu terus berdialog penuh mesra

enyahkan segala noda najis melekat tubuh

dan tentunya nista itu penghalang ke surga

Lantas apa yang kau cari dari semesta

adakah kau tenang bak air jernih di danau

atau jiwamu adalah laut yang bergolak?

Apa yang akan kau persembahkan

bagi surga yang akan kau singgahi

untuk segala keabadian ruh sucimu di sana

tentunya kau takkan membuat belenggu tirani

sebelum benar-benar tinggalkan bumi

Yogyakarta, 15 Juli 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun