MASIH tersisa derap langkahmu dalam ingatanku sebelum kau berlalu;
sebelum kau ucapkan kata pedih menghujam kalbu di akhir senja itu
Seuntai puisi telah aku goreskan pada secarik kertas putih
sebagai keluh kesah rasaperasaanku dalam denting sunyi nan dramatis
Yang tersisa kini adalah jejak bayangmu dalam sketsa bisu nan kelabu
pada segores luka yang terus mengalirkan warna merah dalam tangis pilu
Dan kau telah berlalu dalam laju waktu, gapai segala impi dan harapan baru
Sedangkan kau telah meninggalkan segurat luka tak terperikan untukku
Seketsa ini teramat sakit untuk ditahan sepanjang helaan nafasku
dan teramat sakit pula jika dibuang, sebab ia telah jadi separuh risalah hidupku
Kaulah yang membuatku jatuh dari sebuah harapan
tapi kau jugalah yang membuatku tumbuh dalam sebuah harapan
Yogyakarta, 23 Januari 2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H