Mohon tunggu...
ana mila
ana mila Mohon Tunggu... Administrasi - Ekonomi syariah

Mahasiswa IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Meningkatkan Maslahah

16 Februari 2019   20:18 Diperbarui: 16 Februari 2019   20:27 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Setiap manusia pastinya menginginkan mendapatkan Maslahah yang terus meningkat di setiap harinya. Terutama bagi seorang muslim pastinya selalu ingin terus meningkatkan maslahah untuk mencapai falah dunia dan akhirat. Baik, kita akan memaparkan mengenai bagaimana cara meningkatkan maslahah kita di setiap harinya meskipun dari hal yang paling kecil.

Terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu maslahah dan falah?

Maslahah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memelihara tujuan -- tujuan syara' dan meraih manfaat atau menghindarkan diri dari kemudharatan. Intinya maslahah itu suatu usaha untuk mendapatkan manfaat serta barokah dari suatu hal yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan falah berasal dari bahasa arab yaitu aflahah -- yuflihu yang artinya kesuksesan, kemulyaan, atau kemenangan dalam hidup. Jadia setiap orang pasti menginginkan hidup mencapai falah.

Untuk mendapatkan maslahah itu di mulai dari hal yang paling terkecil yaitu konsumsi. Setiap manusia pasti mengkonsumsi suatu barang atau jasa untuk kelangsungan kehidupannya. 

Secara teori konsumsi itu akan muncul karna di pengaruhi oleh dua hal yaitu kebutuhan dan juga keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan agar manusia berfungsi secara sempurna, sedangkan keinginan terkait dengan hasrat atau harapan seseorang yang jika dipenuhi belum tentu akan meningkatkan kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang.

Ketika seseorang memenuhi kebutuhan nya, maka ia akan dapat menambah suatu manfaat secara fisik, intelektual, dan material. Namun ketika seseorang memenuhi keinginan nya maka akan dapat meningkatkan kepuasan dalam mengkonsumsi atau memiliki suatu barang atau jasa. 

Tetapi jika seseorang yang memenuhi kebutuhan nya yang didasari dengan keinginan maka akan dapat meningkatkan manfaat serta kepuasan sekaligus dalam satu kegiatan saja. Terlebih lagi apabila dalam melakukan kegiatan tidak melanggar agama, misalnya makan makanan yang sudah terjamin kehalalannya.

Seperti contoh nya ada seorang gadis yang sedang lapar dan dia ingin makan soto di warung dekat kampus. Kemudian gadis itu pergi makan soto bersama kawan -- kawannya setelah selesai makan ia membayar. Gadis itu sedang lapar jadi ia butuh makan dan ia memenuhi kebutuhannya tersebut. Gadis itu ingin makan soto dan ia memenuhi kebutuhan nya tersebut. 

Makanan soto itu halal atau tidak melanggar aturan agama. Jadi gadis tersebut sudah mendapatkan manfaat dan berkah dari makan dan mendapat kepuasan karna telah memenuhi keinginannya. Sehingga gadis itu mendapatkan manfaat, kepusan dan juga berkah dari aktifitas konsumsi tersebut.

Namun, pada praktiknya banyak manusia yang terkadang lebih mengutamakan keinginan nya dibandingkan kebutuhannya. Bahkan tidak dapat membedakan antara kebutuhan nya juga keinginannya. 

Bahkan tidak sedikit orang yang rela melakukan segala cara untuk memenuhi keinginan nya. Kecenderubgan manusia pasti setelah mendapatkan keinginannya tentunya menginginkan suatu yang baru yang tentunya lebih dari sebelumnya. Sehingga kepuasan yang mereka dapat hanyalah sesaat saja. Hal ini lah yang dapat merusak norma agama dan juga kepribadian. Hanya mendapatkan kepuasan yang sesaat, tidak mendapatkan manfaat dan mendapatkan dosa dari apa yang dilakukannya.

Jadi, memenuhi kebutuhan yang di dasarkan atas keinginan yang tentunya tidak melanggar agama itu dapat meningkatnya maslahah dan memperoleh kepuasan. Konsumsi lah barang yang engkau inginkan di saat engkau membuthkan nya dengan cara yang halal dan barang yang halal. Maka engkau akan mendapatkan manfaat, berkah, dan juga kepuasan dalam diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun