CERAPLAH daun yang lerah dari tangkai saat angin menerpa
kelarah tak jemu mengerip sari hingga laras di sabana
tak ada yang mampu memegat dayuh menyembul ke angkasa
Larik megatruh pun mengguguh dewala hingga kabut pekat berjelaga
raga berkeliaran, sedangkan batin bertikai tanpa jeda atas sunyata
roh merasuk antah-berantah, memicu ragam anomali rasa dalam dada
Pagutlah sukma yang laun meringkuk di ruang paling tepi
lekaslah gait kewarasan sebelum deram ahmak ringkus akal budi
nanar rintangi cergas hingga surut aforisme dari lubuk hati
Yogyakarta, 9 Oktober 2016
Silakan baca sajak saya yang lain: KOSMOGRAFI JIWA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H