Mohon tunggu...
anamaskanah
anamaskanah Mohon Tunggu... pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pondok Pesantren, Wadah Perbaikan Akhlaq dan Ajang Latihan Hidup Bermasyarakat

17 Juni 2016   13:47 Diperbarui: 17 Juni 2016   13:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pondok pesantren merupakan bentuk pendidikan keislaman yang melembaga di Indonesia. yang mana unsur-unsur di dalamnya adalah sebuah asrama (tempat tinggal), santri (siswa/murid), Kyai (Guru). Asrama adalah tempat yang telah di sediakan sebagai tempat tinggal santri serta sebagai tempat untuk segala kegiatan yang ada. 

Selain di Asrama kegiatan terkadang dilaksanakan di Masjid yaitu bagi Pondok Pesantren yang berdekatan dengan Masjid, seperti kegiatan mengaji, shalat berjama’ah, dan lain-lain. Santri adalah sebutan bagi seorang penuntut ilmu di Pondok Pesantren. Kyai adalah pemimpin pondok pesantren serta merupakan sebutan bagi pengajar di pondok pesantren.

Kegiatan pendidikan di pesantren diselenggarakan menurut aturan pesantren itu sendiri dan didasarkan atas prinsip keagamaan. Selain itu, pendidikan dan pengajaran agama islam tersebut diberikan dengan metode khas yang hanya dimiliki oleh pesantren, yaitu salah satunya Rundongan atau Wetonan yang merupakan metode pengajaran dimana santri mengikuti pelajaran dengan duduk disekeliling Kyai yang membacakan kitab tertentu, sementara santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan-catatan. Disebut dengan istilah Wetonan, berasal dari kata Wektu (istilah jawa untuk kata: waktu), karena pelajaran itu disampaikan pada waktu-waktu tertentu seperti sebelum atau sesudah shalat fardlu yang lima atau pada hari-hari tertentu.

Di sebuah desa Pulutan, kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga terdapat sebuah Pondok Pesantren yang bernama Pondok Pesantren Salafiah. Pondok Pesantren ini bukan termasuk sebuah lembaga seperti halnya yang terdapat dalam pengertian Peantren diatas. Namun sudah bisa diakui bahwa Pondok Pesaneren Salafiah Pulutan me.rupakan wahana ilmu keagamaan. Selain itu juga merupakan tempat pembentukan Akhlakul Karimah.

 Kegiatan keseharian di Pondok Pesantren Pulutan meliputi :

  • Kajian kitab-kitab kuning gundul antara lain kitab “Mukhtarul Hadits” yang dikaji setian hari minggu ba’da maghrib dan Jum’at ba’da maghrib. Kitab “Durrotun An-Nasihin” dikaji setiap hari Selasa ba’da subuh dan setiap hari Sabtu ba’da subuh. Kitab “Sullamu An-Najah” dikaji setiap hari selasa ba’da maghrib. Kitab “Sulam Taufiq” dikaji setiap hari Selasa ba’da Isya.
  • Kaian Ilmu Falaq yang diselenggarakan setiap hari Senin ba’da Isya.
  • Kajian Al-Qur’an dan Tafsirnya setiap hari Rabu ba’da Isa.
  • Khitabah (sebagai ajang latihan berbicara di muka umum) diselenggarakan setiap hari Jum’at ba’da Isya.
  • Membaca Dziba dan Al-Barzanji setiap hari Kamis ba’da Isya.
  • Ziarah kubur dilaksanakan setiap hari Jum’at ba’da subuh.

Dalam mengkaji kitab kuning gundulan diguanakan metode Rundongan atau Watoanan yang mana santri duduk di sekeliling  kyai yang membacakan kitab, sedangkan santri meyimak  kitab masing-masing dan membuat catatan-catatan. Ini melatih santri

Acara khitabahan (latihan berpidato) dilaksanakan oleh santri putra dan santri putri dengan bergantian tugas setiap minggunya. Dengan adanya kegiatan khitabahan ini, melatih mental santri bagaimana jika suatu saat nanti di tengah-tengah masyarakat dituntut untuk mensyi’arkan agama Islam, melatih supaya tidak gerogi ketika berbicara di depan umum karena sudah terbiasa cakap berbicara di depan panggung saat latihan.

Begitupun juga pembacaan dzibaan yang dibaca secara bergilir oleh santri putri dan santri putra. Yaitu untuk melatih santri terbiasa membaca shalawat sebagai persembahan bagi para nabi dan rasul khususnya nabi Muhammad SAW.

Dan Ziarah kubur yang diisi dengan tahlil dipimpin oleh santri putra secara bergantian. Tujuan daripada ziarah kubur ini adalah untuk mengirim do’a khususnya untuk Kyai yang telah mendirikan PP Salafiyah Pulutan dan umumnya untuk kaum muslimin dan muslimat yang telah meninggal dunia. Selain itu manfaat dari ziarah kubur adalah supaya kita selalu ingat mati. Supaya kita selalu memperbaiki diri sehingga sewaktu-waktu ingin diambil oleh Allah SWT, sudah siap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun