Mohon tunggu...
Khairul Anam
Khairul Anam Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Harapan adalah mimpi dari seorang yang terjaga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bahaya Laten Terorisme bagi Kedaulatan Berbangsa

24 Mei 2018   22:52 Diperbarui: 24 Mei 2018   23:11 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Bahkan dalam konteks ini Polri selalu mengedepankan penegakan hukum yang bersifat akuntabel, artinya negara-negara lain yang juga menangani terorisme seperti singapur, Malaysia, dan negara lain selalu bersifat tertutup. Sedangkan Indonesia dinyatakan berhasil karena terbuka dan sebagai satu unit polisi anti-teroris yang paling efektif di dunia, karena adanya sidang terbuka bisa diikuti, bisa mengundang lawyer, dan bisa diuji. sementara negara lain belum tentu demikian.  

Berbagai upaya lain pastinya telah dilakukan secara sinergi antar instansi/lembaga, antara kementerian dan dikordinasikan melalui wadah Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) terlepas dari kekurangan yang ada, namun jika dioptimalkan negara akan sukses dalam menanggulagi masalah teroris.

Sebagai konklusi dari tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa teloransi beragama di Indonesia telah menjadi sala satu intrumen penting untuk tetap menjaga stabiltas nasional dengan jumlah penduduk kurang lebih 262 juta (tribunnews.com), sehingga yang dikedepankan bukan egoisme kelompok, melainkan bagaimana kita merawat pluralisme kewargaan ini tetap terjaga pada trayek yang seharunya.

Selain itu, semangat literasi harus selalu ditanamkan dalam diri, sehingga dapat melatih keterampilan berfikir kritis agar tidak mudah dicekoki oleh pemahaman intoleran dan radikal.

Oleh : Khairul Anam

Penulis adalah Peneliti dan Aktivis Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun