Derap kakinya hanya dituntun oleh bayangan
Yang diam-diam lampu jalanan juga mengelus punggungnya
Badannya yang lusuh disiram waktu
Berkali-kali ia menjarah malam
Memungut sisa-sisa makanan
Ia hanya berani teriak pada perutnya
"Aku lapar".
Dipojok perempatan
Diatas becak yang tak lekang oleh waktu
Tertidur setengah harapan diatas roda-roda nya
Tubuhnya melekuk, memeluk dingin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!