Malam mengenal baik lampu jalan dan sepanjang lintasan,
kerap menjelma tutup kaleng rombeng disisa-sisa warung remang,
gelapnya samar-samar mengelus gelandangan diemperan toko,
heningnya saling bentrok dengan suara lekar dalam perut pinggiran jalan atau gubuk-gubuk lusuh tak tersentuh kenyang,
sepinya menyukai ribut dengan kebingungan-kebingungan.
Kau akan menemui malam, meski menutup mata dan menidurkan fikiran.
Malam akan memelukmu agar kau sama sekali tak jemu.
Disimpang malam menuju pagi
Berjalan lirih sendiri
Tak ada yang terganggu oleh langkahnya
Tak ada yang merasa risih dengan lemah letih nafas nya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!