Ketika berkunjung ke suatu tempat, saya usahakan untuk memasukkan museum sebagai daftar melancong saya. Saya pikir, dengan berkunjung ke museum wawasan kita semakin bertambah dan yang pasti banyak kita temui benda-benda menarik di sana. Jadi, ketika hendak berangkat, saya searching ada museum apa saja di daerah tersebut. Saya memandang sebuah museum adalah buku ‘gede’ yang tiap halamannya adalah ruang-ruang pajang berisi koleksi benda antik. * Setahun yang lalu, dalam rangka acara SEMIPRO (SEMInggu di kota PRObolinggo) ada pameran benda koleksi museum-museum yang ada di Jawa Timur. Lumayanlah, buat menambah pengetahuan referensi museum-museum yang ada di propinsi dimana saya tinggal.  Saya excited sama museum Kambang Putih Tuban yang saat itu memajang koleksi sebagian kain tenun batik yang langka. Juga dipajang alat tenun tradisional.
Kemudian, saya juga tertarik Moko koleksi dari museum Trinil kabupaten Ngawi. Sebagai benda peninggalan dari zaman perunggu di Indonesia, selama ini saya hanya bisa menyaksikan dari gambar saja. Tapi malam itu saya puas-puaskan melihat Moko dari jarak dekat (hmm,sebegitu hebohnya ya pertama kali melihat Moko). Dan yang saya perhatikan ornamen yang ada dipermukaan (bagian atas)  terdapat gambar katak, konon dulu digunakan sebagai genderang untuk ritual meminta hujan. Hehe, bisa dibayangkan manusia-manusia baheula berjoget sambil menabuh Moko (angan-angan nakal!,red). Moko dari samping (dok.pribadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H