Negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, seyogianya mengedepankan kerja sama yang fokus dan intensif dalam konflik yang berlarut-larut dan sangat menguras energi negara yang terlibat di dalam dan sekitarnya, termasuk Indonesia. Pilihannya dua: mengganggap RRT sebagai musuh bersama (common enemy). Atau, justru berpotensi kawan baik ihwal perimbangan kekuatan (balance of power) di kawasan ASEAN dan Timur Jauh; mengimbangi AS dan sekutu-sekutunya.
Dengan bermodalkan spirit "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial", hemat penulis, Indonesia berkapasitas tinggi sebagai inisiator meredam, bahkan meniadakan konflik di LCS.
Bersama seluruh entitas anak negeri dan keterlibatan ASEAN. A luta continua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H