Mohon tunggu...
Yulef Dian
Yulef Dian Mohon Tunggu... wiraswasta -

manusia biasa yang ingin berbuat luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kyai Dahlan dan Kapten Amir

19 September 2010   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:07 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat bingung sejenak dan akhirnya saya tersadar juga dengan setidaknya satu poin yang sama, yang saya petik dari dua  tokoh yang berbeda yaitu KH. Ahmad Dahlan dan Kapten Amir. Poinnya adalah "Kepemimpinan yang bertanggung jawab". [caption id="attachment_262795" align="alignleft" width="179" caption="Pemeran KH. Ahmad Dahlan"][/caption] Bagi yang sudah menonton Sekuel Sang Pencerah dan Darah Garuda II tentu paham dengan tokoh yang saya sebutkan di atas. Saya pun berkesempatan menonton dua film tersebut berturut-turut di hari ini Minggu 19/09/2010, inilah awal mulanya yang sempat membuat saya bingung. Setelah menikmati adegan menarik dengan rangkaian dialog penuh hikmah  "Sang Pencerah" kemudian istirahat sejenak saya lanjut dengan menikmati aksi heroik Anak Muda Merah Putih di Darah Garuda II. Sebelumnya Saya melewatkan dua kesempatan nonton bareng film tersebut yang diadakan oleh sahabat-sahabat MataSinema.org. Dengan kehadiran tokoh KH. Ahmad Dahlan yang diperankan oleh aktor Lukman Sardi  masih segar dalam ingatan saya kemudian saya  bertemu dengan tokoh Kapten Amir yang diperankan juga oleh Lukman Sardi. Saat ini mungkin belum kelihatan agaknya resiko memerankan dua tokoh dalam setahun seperti film-film luar negeri yang begitu selektif memilih pemeran tokoh dalam film mereka, minimal ada jarak waktu menghapus kesan tokoh di memori penontonnya. Kedua Film ini pun kabarnya dirilis pada tanggal yang sama 8 September 2010. Tidak tanggung-tanggung kedua film inipun kononnya mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat... Sambil nonton Saya berbicara dengan Pak Eko Eshape (salah seorang warga kompasiana :) ) bahwa saya masih sedikit bingung melihat sosok Kapten Amir karena berwajah mirip dengan KH. Ahmad Dahlan yang barusan saya tonton di teater sebelah. Untungnya pak eko maklum dan akhirnya  saya ditraktir makan bakso untuk menghilangkan kebingungan itu tentunya saya diajak shalat ashar dulu sama beliau selepas nonton. Terimakasih Pak atas reviewnya, baksonya.. :)  dan tentunya diskusi-diskusi kecil tentang kedua film ini. Saya tidak bermaksud sama sekali "menyamakan" kualitas dan kedudukan antara Kyai Dahlan dan Kapten Amir dalam kenyataan yang sebenarnya, ini murni karena kebetulan pada kesamaan pemerannya saja dalam kedua film tersebut dan kebetulan juga saya menontonnya secara berurutan pula :). Lukman Sardi sudah sangat baik dalam memerankan kedua tokoh tersebut, menurut penilaian beberapa review yang saya baca sebelumnya. Nama Baik Tokoh Pahlawan Semoga negeri ini ke depan  tidak kelihatan kekurangan aktor untuk memerankan tokoh-tokoh khusus seperti halnya Tokoh Nyata Jendral Besar Soedirman atau tokoh-tokoh besar bangsa lainnya, yang namanya masih hidup, bersih  dan jasanya masih dirasakan di Negeri Tercinta ini. Kita akui ada banyak orang yang bisa berakting baik dalam berbagai peran bahkan teknologipun saat ini dapat menjadi alat bantu yang mumpuni dalam membuat efek-efek yang ikut menambah kualitas akting pemain dalam produksi film. Namun menurut saya  perlu juga dipikirkan bahwa para pemeran yang terlibat  memerankan "sang tokoh bangsa" dalam filmnya tidak hanya sekedar memerankannya saja tapi juga diharapkan ikut menjaga nama baik sang tokoh yang diperankan setelah filmnya usai inilah tugas beratnya, ini menurut saya lho... :) Karena bagaimanapun, intinya dengan pembuatan film yang niat awalnya baik yaitu ikut membangkitkan kembali semangat perjuangan Sang Tokoh (dalam hal ini "Pahlawan" Khususnya) pada generasi saat ini, pun juga seharusnya dibarengi punya kewajiban lain untuk tetap menjaga kehormatan sang tokoh agar nama baik beliau-beliau tetap hidup dan terjaga, sehingga jasa-jasanya tetap dikenang dalam kehidupan bangsa ini... Akhirnya saya mencatatkan beberapa point lain dari tontonan  Sang Pencerah dan Darah Garuda hari ini :

  • Sangat penting meneladani sikap patriotisme dan kepemimpinan para pendahulu di negeri ini dengan mengetahui jejak rekam sejarah sang tokoh.
  • Berjuanglah untuk bangsa dan umat dengan tugas dan posisi masing-masing apapun profesi yang ditekuni.
  • Pemimpin harus punya konsekwensi penuh untuk bertanggung jawab atas orang yang dipimpin. Dalam Film Sang Pencerah KH. Ahmad Dahlan terlihat sangat bertanggung jawab memimpin santri-santri dan Ormasnya sehingga mempunyai pengaruh besar bagi bangsa sampai saat ini. Kapten Amir sangat bertanggung jawab dalam memimpin laskarnya dalam menghadapi penjajah Belanda.
  • Maaf, yang lain tidak ditampilkan  :)

Salam kompasiana *foto bersumber dari : 21cineplex.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun