Mohon tunggu...
Anna Lisa
Anna Lisa Mohon Tunggu... Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jawab Sepi Anak dan Orang Tua

24 Juli 2017   16:59 Diperbarui: 24 Juli 2017   18:14 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Semua menjadi jelas...
Kenapa mereka memperlakukan Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma seperti itu... karena mereka juga menerima perlakuan yang sama dari orang tua mereka.

Bapak hanya lulus ST... setingkat SMP kalau saat ini... sejak kecil selalu bermasalah dengan Kakek dan benci itu terbawa hingga... ketika Kakek meninggal. Bapak tidak menghadiri pemakamannya dan meminta Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma mewakilinya. Dan seminggu setelah itu baru mengunjungi rumah orang tua-nya yang notabene sudah diwariskan kepada beliau sebagai anak pertama dan laki-laki dari keluarga besar MANTO WIYONO.

Bapak yang telah membantu kedua orangtuanya menyekolahkan dan menguliahkan adik-adiknya (beliau 4 bersaudara; 3 laki-lai dan 1 perempuan), menikahkan dan membeli serta membangunkan rumah buat adik-adiknya. Bahkan, tanggung jawab sebagai anak laki-laki pertama masih dipikul hingga saat ini di dalam keluarga besar. Atas rumah tangga adik-adiknya dan keponakan-keponakannya.

Bagaimana dengan Mamak?

Lahir sebagai anak pertama dari 5 bersaudara (4 perempuan dan 1 laki-laki); mamak tidak lulus SD karena terpaksa bekerja untuk membiayai sekolah adik-adiknya, biaya berobat Kakek. Dan saat ini juga harus ikut bertanggungjawab atas 2 orang keponakannya yang menjadi piatu.

Well... semua termaklumi... semua termaafkan... perjuangan mereka... pengorbanan mereka... membuat rasa benci dan dendam. Rasa sakit hati itu berubah menjadi cinta dan kasih.

Tepat 3 minggu di Senin ini... terucap kata dari bibir Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma ketika karna perbedaan menyebabkan putusnya tali orang tua dan anak..,'Baktiku belum cukup untuk Bapak dan Mamak. Pengabdianku masih tak ada arti buat Bapak dan Mamak. Izinkan aku tetap melanjutkan bakti dan pengabdianku, karna ku sayang kalian...'

dan Mamak sudah bulat dengan tekadnya... masih emosional, mungkin. Sedangkan Bapak hanya berucap,'Sudahlah, kita sudah berbeda...!'

Segala keterbatasan Bapak dan Mamak, telah membuat Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma menjadi sosok yang sekarang. Tegar..(Rossa kalee)... idealis... darah WIYONO dan KARSO... ditambah SIMANJUNTAK... telah membuatku menjadi BATAK yang nJAWANI atau JAWA yang berjiwa BATAK.

Seandainya saat ini Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma... berdiri diatas panggung diantara kontestan Ratu Sejagad dan ditanya..

'Jika dapat memutar waktu; ke masa mana anda akan kembali dan apa yang akan anda perbaiki?'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun