Mohon tunggu...
Analisa Apriliani
Analisa Apriliani Mohon Tunggu... Tutor - Fresh Graduate from State University of Jakarta

Research and Analysis Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Terlalu Bergantung kepada Pasangan? Awas Terkena Relationship Contingent Self Esteem (RSCE)!

1 Juni 2022   19:08 Diperbarui: 1 Juni 2022   19:20 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga motivasi terkuat untuk melakukan semua kegiatan dengan positif berasal dari diri sendiri, bukan tergantung dari validasi maupun reaksi pasanganmu.

2. Menyadari setiap manusia memiliki dunia dan kesibukannya masing-masing

Mungkin untuk kamu yang memilik RSCE tinggi, kamu menganggap dunia pasanganmu hanyalah kamu semata, tapi kenyataanya setiap manusia memiliki dunianya masing-masing dan perlu bersoliasiasi menjalin networking bersama orang lain, demi kelangsungan hidup yang lebih baik.

3. Memiliki hobi dan kesibukan

Ketika kamu memiliki hobi dan kesibukan yang konsisten dan signifikan, pikiranmu akan terfokus kepada hobi dan kesibukan tersebut, sehingga tidak ada waktu untuk memilikirkan hal negatif terhadap pasanganmu. Karena, ketika kita tidak memiliki hobi dan kesibukan, pikiran pun akan selalu terfokus kepada pasangan dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi sehingga memberikan beban kepada diri sendiri, akibatnya dapat menganggu kesehatan psikis atau mental.

4. Menyelesaikan permasalahan secara mandiri

Terkadang ketika kita memiliki masalah yang sangat berat kita perlu bantuan dan cerita kepada pasangan, akan tetapi terdapat 2 kemungkinan. Jika dia merespon baik maka dia akan mendengarkan dan memberi saran, akan tetapi jika dia acuh terhadap permasalahan maka responnya akan membuatmu kecewa dan memberikanmu kesedihan. 

Sehingga sebelum menceritakannya kepada pasangan, cobalah petakan permasalahan tersebut dalam sebuah tulisan atau jurnal pribadi, sehingga dapat mencoba menyelesaikan dan mengatasinya secara mandiri terlebih dahulu. 

Akan tetapi jika memang sudah diluar batas kemampuan dan tekanan yang sangat tinggi, kalian bisa menceritakannya dengan baik dan perlahan agar mendapat respon positif, akan tetapi perlu diingat kembali ceritalah sewajarnya, jangan sampai terlalu mengharap respon yang berlebihan agar tidak jatuh kecewa dan cenderung dapat menimbulkan RSCE itu kembali.

Referensi

  • Acitelli, L. K., Rogers, S., & Knee, C. R. (1999). The role of identity in the link between relationship thinking and relationship satisfaction. Journal of Social and Personal Relationships, 16, 591-- 618.
  • Crocker, Jennifer; Park, Lora E. (2004). "The Costly Pursuit of Self Esteem". Psychological Bulletin. 130 (3): 392--414. doi:10.1037/0033-2909.130.3.392. ISSN 0033-2909. PMID 15122925.
  • Knee, C. Raymond; Canevello, Amy; Bush, Amber L.; Cook, Astrid (2008). "Relationship-contingent self-esteem and the ups and downs of romantic relationships". Journal of Personality and Social Psychology. 95 (3): 608 627. CiteSeerX 10.1.1.579.4024. doi:10.1037/0022-3514.95.3.608. ISSN 1939-1315. PMID 18729698.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun