Mohon tunggu...
Analisa Apriliani
Analisa Apriliani Mohon Tunggu... Tutor - Fresh Graduate from State University of Jakarta

Research and Analysis Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fenomena Career Switch, Pilihan atau Kesempatan?

20 Mei 2022   14:31 Diperbarui: 4 Juli 2023   18:45 4230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu sebagian besar masyarakat bekerja sesuai dengan track pendidikannya. Kuliah jurusan keguruan berakhir di dunia pendidikan. Kuliah di bidang medis, menjadi tenaga ahli kesehatan di berbagai rumah sakit dan membuka praktek klinis. 

Sebetulnya jurusan kuliah tidak melulu menentukan path career setiap orang. Jadi bukan lagi alasan untuk terpuruk ketika merasa "salah jurusan" sehingga harus bekerja sesuai jurusan dengan paksaan dan tekanan. Big no!

Merasa salah jurusan dan khawatir masa depan? Jangan khawatir!

Pada kenyataannya kini pilihan orang menentukan pekerjaan bukan hanya dari jurusan, melainkan cermatnya melihat peluang dan kesempatan. Contohnya, pandemi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya yaitu bidang ekonomi. 

Semua kegiatan perekenomian kini beralih drastis berganti menjadi mode digital dengan memaksimalkan teknologi dalam membantu setiap pekerjaaan. 

Hal ini menciptakan dan mengembangkan posisi pekerjaan yang belum terkenal atau bahkan belum ada sebelumnya, dimana setiap orang dengan lintas jurusan bisa menempati posisi pekerjaan tersebut, dengan syarat harus techno savvy alias melek teknologi. 

Beberapa pekerjaan ini tidak terikat oleh ruang dan waktu disesuaikan dengan kebutuhan, akan tetapi memiliki tanggung jawab yang besar bagi majunya perusahaan. Dari latar belakang ini munculah fenomena switch career atau alih profesi.

Kalau mau switch career apa yang perlu dipersiapkan?

Ada banyak pertimbangan dan persiapan kalau kamu mau switch career, kamu harus siap belajar kembali dari 0 karena pekerjaan tersebut 100% berbeda dan tidak ada hubungannya dengan jurusanmu.

Pertimbangan tersebut yang paling penting adalah, apakah kamu siap untuk belajar hal baru tersebut dengan konsisten, sehingga dapat sampai di tingkat mahir dan siap bekerja dengan posisi yang dituju? 

Karena, jika konsistensi tersebut kurang, kemungkinan terburuknya kamu tidak akan bisa mendapat posisi itu, karena setidaknya perusahaan akan merekrut dengan keterampilan atau skill yang sudah di level intermediate atau menengah dibuktikan dengan portfolio yang menarik dan meyakinkan. So, keep learning!.

Profesi langganan switch career

Ternyata ada beberapa pekerjaan yang banyak orang pilih ketika memilih switch career, lho! Pekerjaan ini sedang banyak dibutuhkan oleh lembaga maupun perusahaan, gajinya pun tidak tanggung-tanggung sangat menggiurkan. 

Pekerjaan ini dapat digeluti oleh siapa aja dengan segala background pendidikan, dengan syarat untuk menguasai skill yang dibutuhkan kamu perlu ikut pelatihan atau bootcamp selama beberapa bulan.

Beberapa profesi yang menjadi pilihan para switch career di masa kini diantaranya yaitu Conten Creator, Copy Writer, Digital Marketer, hingga Data Analyst.

Semua pekerjaan ini memiliki gaji dengan range cukup tinggi dan sedang banyak dicari oleh perusahaan bergengsi di era serba teknologi ini. 

Selain disebabkan oleh salah jurusan, alasan banyak orang ingin switch career juga dikarenakan ingin mencoba dunia baru dengan tujuan mendapat sallary yang lebih baik dari pekerjaan sebelumnya, sehingga mereka memilih belajar kembali dengan  mengikuti pelatihan atau bootcamp di sebuah lembaga, sampai akhirnya skillnya mumpuni dan jurusan tidak lagi menjadi kriteria utama yang ditekankan.

Setelah membaca infromasi diatas, apakah kamu tertarik melakukan switch career?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun