Mohon tunggu...
ANA LESTARI
ANA LESTARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ana Lestari: Mengembangkan Keterampilan Anak Inklusi Melalui Pembuatan Kain dengan Motif Tie-Dye di PPDK Changlun

6 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   21:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ana Lestari memadukan teknik pembelajaran kreatif dengan praktik langsung.

Changlun -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka sukses melaksanakan pelatihan pembuatan kain motif tie-dye di Pusat Pemulihan Dalam Komuniti (PPDK) Changlun, Malaysia Utara. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan kreatif anak-anak inklusi, sekaligus memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan mereka.

Pelatihan berlangsung dalam empat tahapan, mulai dari persiapan alat dan bahan, pembagian kelompok, bimbingan teknis, hingga evaluasi hasil. Alat seperti kelereng, karet, dan pewarna kain disiapkan cermat untuk memastikan keamanan dan keseragaman penggunaan. Dalam kelompok, anak-anak dipandu secara personal oleh mahasiswa KKN dan tenaga pengajar, memadukan teknik pembelajaran kreatif dengan praktik langsung.

Ana Lestari memadukan teknik pembelajaran kreatif dengan praktik langsung.
Ana Lestari memadukan teknik pembelajaran kreatif dengan praktik langsung.

Meskipun menghadapi kendala seperti keterbatasan alat dan kemampuan motorik anak, program ini didukung semangat tinggi peserta, dukungan aktif tenaga pendidik, serta fasilitas memadai dari PPDK. Antusiasme anak-anak terlihat jelas saat mereka mengeksplorasi berbagai pola dan warna.

Dokumentasi kegiatan mewarnai kain
Dokumentasi kegiatan mewarnai kain

Sebagai tindak lanjut, program ini dirancang untuk berkelanjutan melalui pelatihan lanjutan, pengembangan produk kreatif, dan pembentukan kelompok wirausaha kecil. Dengan begitu, anak-anak inklusi tidak hanya mendapat pengalaman kreatif, tetapi juga peluang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.

"Semangat anak-anak dalam belajar sangat menginspirasi. Kami berharap kegiatan ini mampu membuka peluang baru bagi mereka," ujar salah satu mahasiswa KKN.

Foto mahasiswa UUM bersama salah satu siswa PPDK Changlun
Foto mahasiswa UUM bersama salah satu siswa PPDK Changlun

Pelatihan ini membuktikan bahwa kreativitas dapat menjadi jembatan inklusi dan pemberdayaan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan komunitas lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun