Mohon tunggu...
Rukhsah Ana Lathifah
Rukhsah Ana Lathifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Tadris IPS

a social butterfly girl who dares to try new things especially adventures and loves nature activities and sports. 🏃🏻‍♀🥋🏕

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan Manusia

2 November 2024   20:00 Diperbarui: 2 November 2024   21:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut teori konvergensi bahwa seorang anak dilahirkan dengan sifat baik dan buruk. Menurutnya, pendidikan berpaut pada hereditas anak dan lingkungan sekitar, karena hereditas dan lingkungan itu seperti dua hal yang memiliki tujuan yang sama. Teori ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor pembawaan tidak berarti apa-apa tanpa faktor pengalaman (lingkungan). Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tidak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.

Hereditas, atau pewarisan biologis karakteristik dari orang tua kepada anak, mencakup faktor-faktor fisik dan psikis yang diturunkan melalui gen. Karakteristik seperti  warna kulit, tinggi badan, dan kecerdasan merupakan hasil dari faktor ini. Penelitian  menunjukkan bahwa hereditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan  fisik dan mental anak, termasuk potensi intelektual yang lebih besar dibandingkan dengan  faktor lingkungan.

Teori konvergensi menganggap setiap manusia sepanjang hidupnya selalu berada  dalam perkembangan. Dimana dalam perkembangan tersebut didasarkan atas tujuan  pendidikan yaitu manusia penerus hingga akhir hidupnya. Berdasarkan proses perkembangannya manusia itu selalu ditentukan oleh perpaduan pengaruh dari faktor  pembawaan (kemampuan dasar) dan faktor lingkungan sekitar, baik yang disengaja  (seperti pendidikan) maupun yang tidak disengaja seperti pergaulan dan lingkungan alam,  sesuai dengan pandangan konvergensi.

Lingkungan mencakup semua kondisi fisik, sosial, dan budaya di sekitar anak yang dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Lingkungan keluarga sangat krusial kasih sayang dan pendidikan yang baik dari orang tua dapat membantu anak berkembang dengan baik secara emosional dan sosial. Sebaliknya, lingkungan yang tidak mendukung---seperti kondisi keluarga yang berisiko tinggi dapat menghambat perkembangan anak. Kedua faktor ini berinteraksi secara kompleks. Misalnya, anak yang memiliki  potensi tinggi akibat hereditas masih memerlukan lingkungan yang mendukung untuk  mencapai potensi tersebut. Sebaliknya, lingkungan yang positif dapat membantu  mengatasi beberapa kekurangan yang mungkin ada akibat faktor hereditas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun