Mohon tunggu...
Anaktopik
Anaktopik Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat Datang di Permukaan Pemikiran Anaktopik

Sebuah sikap yang harus diambil.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Abu-abu Aksi 2 Desember

23 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 23 Maret 2022   18:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Desclaimer: Membagi tulisan ini (lagi) sebagai mengambalikan memori dalam memperingati 5 tahun meninggalnya Aba (Ate). Karena tulisan ini menjadi tulisan pertama dan terakhir yang saya tulis dari hasil berdiskusi dengan Ahmad Taufik. Tulisan ini merupakan mentahan (sebelum proses edit oleh tim incotive.com).

Abu Abu Aksi 2 Desember

Belakangan ini terjadi banyak fenomena yang berbau kontroversial terjadi di bangsa ini. Fenomena yang sedang ramai ialah 'Aksi Bela Islam', aksi demonstrasi yang dipergeraki oleh beberapa orrganisasi masyarakat (ormas) yang mengatasnamakan agama islam, salah satu ormas yang terkenal anarkis pun ikut andil dalam aksi ini, yaitu FPI (Front Pembela Islam). 

Setelah aksi demonstrasi 4 November beberapa saat lalu yang dihadiri oleh ratusan ribu umat islam dari berbagai daerah asal. Aksi tersbut ialah bermaksud menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama 'Ahok' dihukum atas peryataan nya yang dianggap menistakan agama islam.

Setelah keputusan Bareskrim dan Polri yang menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan agama. FPI yang dipimpin oleh Rizieq Shihab, belum puas dan siap mengadakan aksi demonstrasi lagi yaitu pada tanggal Jum'at,2 Desember 2016, yang diinisiasi Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Rizieq Shihab mengatakan, aksi akan dilaksanakan oleh beberapa elemen organisasi islam, dengan mengadakan sholat jumat di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin. 

Aksi lanjutan demo '411' ini telah dilarang oleh Kapolri Tito Karnavian karena dianggap merugikan serta mengganggu masyarakat, karena dapat mengganggu lalu lintas. "Kalau gunakan jalan, nantinya jalanan Jakarta pasti macet luar biasa kalau Sudirman-Thamrin ditutup," tegas Kapolri, di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016). Karenanya, telah disepakati oleh Kapolri, Rizieq, dan MUI bahwa aksi ini hanya akan di gelar di Monas.

Angin semilir membawa berbagai kabar mengenai abu-abunya tujuan aksi 212 mulai bermunculan. Karena ke-tidak jelasan tujuan dari aksi ini, yang awal nya hanya meminta agar Ahok ditangkap yang kemudian mulai terbongkar niatan sesungguhnya, menjadikan semakin abu-abunya demo 212. 

Tak butuh menjadi pengamat untuk mengetahui bahwa aksi ini tidak murni karna ingin bela islam. Diduga aksi ini menjadi tunggangan politik beberapa oknum, karena jika Ahok divonis lebih dari satu tahun bui, maka Ahok tidak bisa maju sebagai Cagub DKI. 

Situasi ini sangat menguntungkan untuk dua calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang lain, mengetahui elektabilitas Ahok dan sifat yang di anggap 'kepahlawanan' di mata warga DKI, karena Ahok yang selama ini dikenal sebagai orang yang transparan serta jujur, dan selalu melawan para mafia mafia koruptor terutama di Jakarta.

Namun aksi ini bisa bermaksut lain, yaitu mempergunakan tunggangan agama sebagai penyelamat Ahok. Kita tahu, Ahok sebelumnya memiliki kasus korupsi  reklamasi Teluk Jakarta, dengan dugaan suap antara investor dengan pemerintahan DKI terkait reklamasi yang bersifat koruptif. 

Pelaksanaan reklamasi pulau G, yang di kerjakan oleh PT Muara Wisesa, anak perusahaan Agung Podomoro Land. Presiden Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, menyuap Ketua komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi pada akhir Maret lalu. 

Uang tersebut diduga menjadi pemulus pengesahan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang zonasi 17 pulau reklamasi yang sedang dibahas. Suap tersebut bertujuan agar NJOP (nilai jual obyek pajak) reklamasi yaitu 15% harga luas tanah pulau tersebut dapat dikurangi dan tidak dicantumkan besaran nilai pajaknya dalam perda, agar meringankan pihak investor. Sedangkan Raperda sendiri dibuat oleh lembaga eksekutif provinsi (Gubernur) lalu dibahas serta disah kan oleh DPRD. 

Tak mungkin jika Ahok tidak campur tangan dalam Raperda tersebut bukan?  Maka dilakukanlah aksi yang tidak jelas ini agar seluruh masyarakat terpaku oleh kasus penistaaan tidak jelas ini. Jikalau Ahok menjadi tersangka koruptor maka tentu lebih besar hukumannya dibanding hanya menistakan agama yang bahkan hukumannya sangatlah ringan.

Bahkan yang lebih buruk lagi, aksi ini bisa bermaksut untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, yang biasa disebut dengan aksi makar. Seperti hal nya dengan Soekarno yang digulingkan, aksi unjuk rasa rakyat yang berakhir kekacauan menjadi tunggangan politis untuk beberapa oknum yang diuntungkan. Akhirnya pergantian pemerintahan terjadi, kekuasaan pun di ambil alih oleh Jendral Soeharto, yang siap pula memulai Orde Baru.

Mungkinkah aksi ini lebih buruk dari masa-masa Orde Baru? Siapa yang tahu? Jadilah umat islam yang cerdas dan tidak mudah dibohongi oleh orang yang memiliki gelar 'habib' yang belum tentu juga masuk surga. Jangan jadi umat yang kalau dikasih "pelicin" apa saja akan dilakukan. 

Agama Islam tidak akan pernah maju jika umat nya hanya doyan materi dan mudah di bodohi. Jangan jadi seperti buih di ombak, yang jumlahnya banyak tetapi terombang-ambing tak ada arah dan tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun