Gunung Gede menjadi pilihan untuk petualangan kali ini. Berlokasi di antara Cianjur – Bogor – Sukabumi. Sekitar 2 bulan lalu, 25 Juni – 28 Juni 2013, lamanya target waktu yang ditentukan untuk pergi dan pulang selama melakukan perjalanan ke Gunung Gede. Kami berangkat pukul 20.00 WIB dari Dago – Bandung menuju terminal Leuwi Panjang, karena damri tidak beroperasi hingga malam, kami memutuskan untuk menyewa angkot Kalapa – Dago dengan biaya sekitar 200 ribu rupiah/ 2 angkot. Tidak membutuhkan waktu lama, sekitar 20 menit kami sudah berada di terminal dan menuju bis yang akan mengantarkan kami ke cibodas untuk memulai perjalanan. Biaya 18 orang untuk naik bis adalah 350 ribu rupiah.
Saat berada di terminal bis tidak langsung jalan, karena menunggu sampai bis agak penuh dulu. Sekitar pukul 11 barulah bis berangkat dan kami tiba di cibodas sekitar pukul 4 subuh dan melanjutkan perjalanan dengan menyewa angkot sekitar menuju pos pendaftran yaitu ke pos Green Ranger Gunung Gede.
Setelah cukup berisitirahat, pukul 9 pagi kami memulai pendakian melalui jalur Cibodas, dengan alasan jalur yang kami lalui tidak terlalu sulit dibanding kedua jalur yang lain, yaitu jalur Gunung Putri (Cianjur) dan Jalur Selabintana (Sukabumi).
Salah satu obyek wisata yang tidak boleh dilewatkan jika melalui jalur Cibodas adalah, jangan sampai melewatkan untuk singgah ke Curug Cibeurem Cibodas.
Selama 10 jam perjalanan, puncak gunung gede masih jauh, kami baru melewati Kandang Batu, salah satu pos yang berada di Jalur Cibodas, karena hari sudah malam sekitar pukul 8 malam, kami memutuskan membangun tenda di Kandang Badak, karena dari Kandang Badak untuk menuju puncak Gede memakan waktu yang cukup lama.
Keesokan paginya, pukul 9 pagi kami melanjutkan perjalanan dari Kandang Badak Menuju Puncak. Jika melalui jalur Cibodas, pendaki akan menemukan dua pilihan jalan diatas, yaitu melalui Tanjakan Setan atau Jalur Alternatif yang sudah ada. Jika tertantang melalui Tanjakan Setan, kita bisa berbelok ke kiri tetapi jika ingin lebih cepat dan mudah, kita bisa memilih jalur alternatif.
Pukul 1 siang kami sudah berada di puncak Gunung Gede, terbentang dengan luas Kawah Ratu yang merupakan sumber air panas yang ada di Gunung Gede. Setelah cukup istirahat dan berfoto-foto mengabadikan momen-momen di atas puncak, kami memutuskan untuk turun melalui Jalur Gunung Putri.
Sebelum melalui Jalur Gunung Putri, kami sempat berisitirahat lagi di Alun-alun Suryakencana, disini mata kita akan dimanjakan dengan hamparan bunga edelweis. Sekitar pukul 4, barulah kami memulai perjalanan kembali.
Jalur Gunung Putri cukup sulit kami lalui, beberapa teman terpeleset, termasuk saya juga, karena memang trek nya licin dan guyuran hujan menjadikan jalur yang kami lalui semakin sulit. Barulah pukul 10 malam, kami tiba di pos terakhir, dengan banyaknya godaan-godaan saat melewati jalur Gunung Putri. Tak banyak beristirahat, kami kembali menyewa angkot untuk mengantarkan kami ke jalan raya agar segera melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung. Pendakian yang banyak meninggalkan cerita bagi kami. Ayo berkenalan dengan Gunung Gede ! (at)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H