Mohon tunggu...
Raya Abigail
Raya Abigail Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

perempuan punya cerita dengan jalan-jalan isi kepalanya, terus belajar setiap hal yang mulai diceritakan untuk berbagi agar berbuah manis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gunung Cikuray Yuk ! (Ekspedisi Jomblo Anak Jurnal)

22 Agustus 2013   10:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:59 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar 3 bulan yang lalu, tepatnya Sabtu, 25 Mei 2013 saya dan teman-teman mendadak melakukan perjalanan ke luar kota, tepatnya ke Garut. Mendadak memang, seusai pulang kuliah jam 5 sore, kami semua merencanakan perjalanan naik gunung ke Gunung Cikuray. Akhirnya dengan modal nekat dan uang seadanya, kami berangkat kesana dengan persiapan secepat kilat.

Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pendakian bersama sebelas orang rekan saya, - formasi baru untuk pendakian gunung. Setidaknya ini gunung yang cukup tinggi, setidaknya tingginya 2.818 mdpl, dan ini adalah pendakian saya yang pertama kalinya.

Setelah melakukan packing, kami akhirnya berangkat dari terminal Cicaheum-Bandung menuju Garut dengan menggunakan elf. Kami berangkat pukul 9 malam dan tiba pukul 00.30 dini hari. Perjalanan dari jalan raya untuk menuju titik awal pendakian yaitu kita harus Pos Perkebunan, dimana kita diminta untuk mengisi buku tamu. Lalu bisa dilanjutkan dengan menggunakan jasa ojek atau angkotan untuk menuju stasiun pemancar, tetapiberhubung kami tiba disana sudah pukul 00.30 dini hari, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki karena tidak ada lagi kendaraan yang bisa membawa kami menuju stasuin pemancar.

Perjalanan kami tempuh sampai 8 jam denganmelakukan perjalanan kaki, luar biasa memang. Akhirnya kami tiba di stasiun pemancar pukul 08.30 pagi, dan terkejutnya kami bahwa seharusnya perjalanan yang kami tempuh tidak selama itu, yaitu harusnya sekitar 2-3 jam bila melakukan perjalanan kaki. Berdasarkan keterangan penjaga stasiun pemancar, mereka melihat kami hanya berputar-putar si sekitar area perkebunan teh. Kami tidak tahu apa yang terjadi, entahlah. Tapi yang penting kami sudah berada di pos pemancar stasiun untuk mengisi buku dan melakukan pendakian ke Gunung Cikuray.

Oia, sebelumnya saya dan teman-teman sempat berfoto-foto dulu di area bukit perkebunan teh saat menjelang sunrise :D

1377141793530785690
1377141793530785690

Akhirnya setelah beristirahat sebentar di pemancar, kami melanjutkan perjalanan untuk melakukan pendakian menuju Gunung Cikuray, kami mulai bersiap dan naik sekitar jam 10.00 pagi. Suasana cukup panas dan kami harus menahan untuk minum air selama beberapa periode munuju puncak, karena tidak tersedianya air saat menuju puncak. Sepanjang kebun teh, kami menyusurijalan sampai di wilayah vegetasi dan disinilah pendakian menuju Cikuray.

Kami mendaki terus melewati pos-pos pendakian. Di Cikuray, ada sekitar enam pos dan satu puncak bayangan. Akhirnya sekitar pukul 5 sore kami sudah sampai di pos bayangan. Akhirnya kami memutuskan untuk membangun tenda, karena penuhnya pendaki menuju puncak Cikuray, sehingga kami tidak bisa membangun tenda di puncak Gunung Cikuray, hal tersebut karena banyaknya pendaki yang mengalihkan pendakiannya karena status siaga dari Gunung Papandayan, sehingga kami hanya bisa membangun tenda di pos bayangan saja. (at)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun