kali ini gw akan bahas korelasi antara bekerja dengan pasangan. Bekerja dan pasangan adalah dua Hal besar yang ada di dalam kehidupan kita sebagai manusia.
Semua manusia harus bekerja dan semua orang harus memiliki pasangan, itulah hakikat dari kehidupan. Hidup tanpa pekerjaan maka makan akan susah, Hidup tanpa pasangan maka keturunan akan punah. Begitulah gambaran yang dapat gw berikan buat kalian.
Tapi tahukah kalian kalau bekerja berpotensi tidak memiliki pasangan, fakta ini dapat kita lihat dari:
1. Ruang Lingkup yang semakin sempit
Orang yang mengambil keputusan untuk bekerja maka ruang lingkupnya akan menjadi lebih sempit, dibandingkan dengan masa ketika ia masih sekolah ataupun kuliah. Bekerja pada umumnya sekitar 8 jam, berangkat pagi dan pulang sore. Orang yang ditemui adalah orang-orang yang bekerja ditempat yang sama, andai kata pun ia mendapat tugas untuk pergi ke luar kota atau daerah hal ini hanya akan berkaitan dengan pekerjaan.
Dalam hal ini perlu memposisikan diri untuk dapat memiliki komunitas lain di luar dunia kerja. Seperti komunitas main futsal, komunitas hobi yang sama, komunitas di dalam Gereja atau sebagainya. Dengan adanya komunitas maka peluang untuk membangun relasi dengan banyak orang akan semakin terbuka luas. Ya dengan demikian menambah potensi untuk memperoleh pasangan.
2. Terlalu sibukÂ
bekerja adalah suatau hal yang baik, namun akan sangat membahayakan apabila seseorang hanya memikirkan pekerjaannya. bekerja terlalu sibuk dapat merusak semua aspek kehidupan, salah satunya mengenai pasangan. Jangan sampai karena terlalu sibuk malah tidak suka dengan lawan jenis hahaha.
jika lu masuk dalam kategori ini, maka hal yang dapat lu lakukan adalah mulai memanage waktu dengan baik. membagi waktu kapan harus bekerja, kapan harus membangun hubungan dengan orang di luar pekerjaan, ya bisa bagi waktu juga dengan lawan jenis.
itu 2 hal yang gw amati, kalian boleh setuju ataupun gak sama sekali. Tapi satu hal gw mau kasih tau kalau pasangan dan pekerjaan itu adalah hal yang sama-sama kita butuhkan.
kalau lu punya opini lain, boleh share :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H