Mohon tunggu...
Hendra Sihombing
Hendra Sihombing Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa Rantau yang sering bergerak dalam kegiatan anak-anak, dan sekarang lagi belajar untuk menjadi penulis yang kreatif. IG OM_HOMBING

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Perkawinan

6 April 2017   11:37 Diperbarui: 6 April 2017   11:45 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta dan perkawinan
 (sumber: buku "Perempuan sumber Dosa?") Oleh Dr. Paskalis I Nyoman Paska

Suatu hari Plato bertanya kepada gurunya

Plato : guru apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukan nya??

Guru : Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu tanpa boleh mundur kembali.

Plato : lalu apa yang harus saya lakukan?

Guru : Ambilah satu ranting yang kamu anggap paling menakjubkan. Kalau kamu dapat menemukannya maka artinya kamu telah menemukan cinta.

Plato pun berjalan, dan tidak lama kemudian ia kembali kepada gurunya dengan tangan kosong.

Guru : Plato, mengapa engkau tidak membawa satu ranting pun?

Plato : Syarat yang kau berikan adalah aku hanya boleh membawa satu ranting saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali.

Guru : Lalu?

Plato : sebenarnya aku telah menemukan ranting yang bagus dan menakjubkan, tetapi aku masih ingin melihat ke depan siapa tau masih ada yang lebih bagus dari itu. Hingga sampai diujung jalan aku tidak menemukan ranting yang bagus seperti yang sudah kutemui di awal. Jadi aku tidak mengambil satupun dari ranting itu.

Guru : ya, itulah CINTA.

Ke esokan harinya bertanyalah kembali Plato kepada gurunya.
Guru apa itu perkawinan?

Guru : di sebelah selatan ada hutan, pergilah kesana dan janganlah berjalan mundur kemudian tebanglah pohon yang bagus dan tinggi menurut mu.
Maka engkau akan menemukan apa itu perkawinan.

Maka pergilah Plato, dan tak lama kemudian kembalilah Plato dengan membawa pohon yang biasa-biasa saja.

Guru : mengapa kau membawa pohon ini, bukankah masih ada pohon-pohon yang lebih indah dari ini?

Plato : jadi berdasarkan pengalamanku, aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya. Sekalipun aku melihat ada pohon yang lebih baik darinya di depan nanti, tetapi aku telah memiliki pohon yang telah menjadi pilihanku.

Guru : ya, itulah perkawinan

Cinta itu semakin dicari semakin, tidak di temukan. Ketika pengharapan dan keinginan akan cinta berlebihan, maka yang didapat hanyalah kehampaan, sebab waktu dan masa tidak dapat di putar kembali.

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta, jika kamu berusaha terus mencari yang terbaik dan yang sempurna maka engkau sedang mengurangi kesempatan mu untuk mendapatkannya. Jika tujuanmu mendapatkan yang sempurna, sia-sialah waktumu mendapatkannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun