Guru : ya, itulah CINTA.
Ke esokan harinya bertanyalah kembali Plato kepada gurunya.
Guru apa itu perkawinan?
Guru : di sebelah selatan ada hutan, pergilah kesana dan janganlah berjalan mundur kemudian tebanglah pohon yang bagus dan tinggi menurut mu.
Maka engkau akan menemukan apa itu perkawinan.
Maka pergilah Plato, dan tak lama kemudian kembalilah Plato dengan membawa pohon yang biasa-biasa saja.
Guru : mengapa kau membawa pohon ini, bukankah masih ada pohon-pohon yang lebih indah dari ini?
Plato : jadi berdasarkan pengalamanku, aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya. Sekalipun aku melihat ada pohon yang lebih baik darinya di depan nanti, tetapi aku telah memiliki pohon yang telah menjadi pilihanku.
Guru : ya, itulah perkawinan
Cinta itu semakin dicari semakin, tidak di temukan. Ketika pengharapan dan keinginan akan cinta berlebihan, maka yang didapat hanyalah kehampaan, sebab waktu dan masa tidak dapat di putar kembali.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta, jika kamu berusaha terus mencari yang terbaik dan yang sempurna maka engkau sedang mengurangi kesempatan mu untuk mendapatkannya. Jika tujuanmu mendapatkan yang sempurna, sia-sialah waktumu mendapatkannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H