Mohon tunggu...
edwin garingging
edwin garingging Mohon Tunggu... Freelancee Writer -

mantan buruh, beralih 'profesi' jadi pengangguran sambil sesekali berkhayal untuk melanjutkan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Derita Guru Honor di Simalungun, Bikin Ombudsman Tak Lebih Hebat dari Ombus-ombus

15 November 2016   04:30 Diperbarui: 15 November 2016   04:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah awak baca, kalau tak silap aturan-aturan itu macam : harus melakukan menguji laporan, terus, nggak boleh memihak alias cover both side macam  istilah-istilah wartawan gitu.  Kalau kelen bilang, mungkin, orang Ombudsman itu spontan, atau lupa ada aturan, atau apalah alasannya, awak pikir, selevel Ombudsman tak cocok gitu. Yang iyanya, ada awak tangkap kesan kek gini :

a. Ombudsman melanggar tata cara pengambilan keputusan, macam yang diatur di UU No 37 tahun 2008 ayat 1 plus 2 (Karena, langsung ngoceh  aja uwak tu sebelum mengui laporan aduan)

b. Udah gitu, Ombudsman pun keknya melanggar azas yang berlaku dalam penanganan laporan sesuai Pasal 3 poin D UU Ombudsman, terus, pasal 3 poin H. (Iyalah, belum apa-apa sudah menuduh pihak lain jahat, udah gitu nggak dijaga kerahasiaan laporan)  

c. Kayaknya, tak salah curiga sama Ombudsman ini. Curiga kalau mereka bertindak di luar kewenangannya (Cemmana tidak curiga, belum selesai penanganan perkara laporan, belum pula ada rekomendasi atas laporan itu sudah ngoceh aja di media-media)

d. Teruss, yang  bikin awwak makin bingung, kok, macamnya orang Ombudsman itu lupa sama aturan Pasal 29 UU Ombudsman No 37 Tahun 2008? (kenaffa cuma keterangan sepihak aja didengar? Keterangan terlapor, mannah?)

Intinya, dari point a – b – c – d, di atas ini, kesimpulan sementara awak, Ombudsman kayaknya bisa diduga sudah melakukan penyalah gunaan kekuasaan, Abuse of Power kata  cees awak orang se-kampungnya Tulang Donald Trump!  Kenapa? Ah, udah tahulah kelen itu kenapa. (*) #wificornersetasiunkereta15112016 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun