Mohon tunggu...
Nisa Khoiriyah
Nisa Khoiriyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mulailah tanpa kata nanti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Masa Depan Presiden Ke-3 RI

11 September 2019   21:39 Diperbarui: 11 September 2019   22:02 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mati adalah hal yang pasti. Dalam surat Ali Imran ayat 145 yang artinya "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapannya yang telah ditentukan waktunya". 

Ayat ini dengan jelas menyebutkan bahwa kematian itu pasti. Kita semua tidak kuasa untuk menghindarinya. Setiap detiknya, satu persatu makhuk bernyawa yang ada di dunia ini menghembuskan nafas terakhirnya. 

Hari ini, Rabu, September 2019 pukul 18.05 WIB, salah satu tokoh kebanggaan bangsa ini meninggal dunia. Bacharudin Jusuf Habibie meninggal pada usia 83 tahun. 

Negeri ini telah kehilangan salah satu tokoh yang sempat menorehkan sejarah bangsa kala beliau menjabat sebagai presiden RI ke 3 pada 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. 

Habibie adalah orang yang bukan hanya mempersiapkan kebutuhan yang ia perlukan selama di dunia melainkan di akhirat. Dibalik kesibukannya sebagai publik figure, beliau ternyata telah mempersiapkan suatu rumah yang akan melindunginya dari hujan dan panas serta menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Rumah tersebut terletak tepat di samping tempat persemayaman Ibu Ainun. 

Saat itu, satu hari sebelum Idul Adha, saya bersama dengan teman saya menyempatkan diri untuk berziarah di makam pahlawan. Pada kesempatan tersebut, saya tidak lupa untuk mengunjungi makam Ibu Presiden Negara kita yaitu Ibu Ani dan Ibu Ainun. 

Betapa romantisnya Eyang terhadap istrinya. Makam Ibu Ainun penuh dengan bunga. Saya pun bertanya kepada seseorang yang bertugas di makam. 

Foto: Dok. Pribadi
Foto: Dok. Pribadi
"Pak, ini bunganya dari siapa ya?" 

"Oh, bunga itu dari Pak Habibie mbk. Beliau selalu rutin mengganti bunga-bunga tersebut. Biasanya, kalau tidak sempat datang ke sini, beliau akan mewakilkan tugas ini kepada orang lain."

Jawaban yang saya dapatkan membuat saya tidak berhenti mengucapkan pujian. Kisah cinta antara Ibu Ainun dan Pak Habibie ini bukan sebatas film Habibie Ainun saja. 

Pak Habibie benar-benar berharap dan percaya bahwa Ibu Ainunlah jodoh dunia akhiratnya, cinta sejatinya. 

Pada saat itu, penjaga makam yang tidak saya ketahui namanya juga memberikan informasi bahwa setiap Jumat pukul 08.00 WIB, Eyang rutin mengunjungi tempat peristirahatan sang isteri tercinta. Beliau akan berangkat sekitar pukul 07.30 WIB dari kediamannya yang terletak di Patra Kuningan. 

Hal lain yang juga mengejutkan saya adalah adanya satu petak lahan kosong di samping makam Ibu Presiden RI ke 3. 

"Pak, kok lahan yang ini kosong?"

"Oh, itu disiapkan untuk Pak Habibie mbk."

Jawaban tersebut membuat saya tertampar. Sebagai manusia, saya selalu berusaha untuk mengelak dari kematian. Akan tetapi, Eyang Habibie yang juga manusia biasa seperti saya tidak berbuat demikian. 

Ia telah mantap mempersiapkan rumah masa depannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Makam tersebut berada di Blok M nomor 121. Bahkan, ada salah satu postingan instagram yang mengutip kata-kata beliau.

"Dulu saya takut sekali mati, tapi sekarang tidak. Karena yang pertama menemui saya adalah Ainun."-B.J. Habibie.

Kini, saat yang telah ia dambakan sejak lama tiba. Beliau akan bertemu dengan kekasih hatinya dan juga mengahadap ke Maha Kuasa. Semoga pesan-pesan yang beliau sampaikan dapat selalu kita ingat. Bukan hanya diingat tetapi juga kita aplikasikan dalam kehidupan kita. 

Tenanglah Eyang di sana. Berbahagialah karena Tuhan telah mempertemukan Eyang dengan Cinta Sejati Eyang.

Rest In Peace Eyang Habibie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun