Mohon tunggu...
Ria Utami
Ria Utami Mohon Tunggu... Editor - Blogger

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Snorkeling Aman Buat Balita di Pulau Tabuhan

2 Agustus 2019   18:34 Diperbarui: 2 Agustus 2019   18:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasir yang putih, airnya yang jernih, dan pemandangan bawah laut yang cantik, bikin kami betah berlama-lama di laut meski kulit sudah mulai gosong. Di pulau tak berpenghuni itu, kita memang benar-benar dimanjakan dengan kealamiannya. Sayangnya, kami nggak sempat berkeliling di pulau itu. Lain kali deh, kami pasti ke sana lagi.

Di perjalanan pulang dari Pulau Tabuhan, kami mampir ke Rumah Apung, Bangsring. Bisa apa aja di sana? Snorkeling-an lagi. Haha...

Snorkeling Bareng Ikan Hiu, Ngeri Tapi Menantang

Rumah Apung yang dibangun pada 2014 silam memang ditujukan untuk wisatawan yang ingin menikmati panorama bawah air di Bangsring yang aduhai. Benar saja. Ketika menceburkan diri ke laut, ribuan ikan warna warni menghampiri kita. Ditambah dengan terumbu karang yang sudah lebih dari 10 tahun dibudidayakan oleh nelayan setempat, menambah pesona bawah air di sekitar Rumah Apung tersebut.

dokpri
dokpri
Oia, saya pun sempat merasakan snorkeling ditemani oleh hiu muda di sebuah kolam penangkaran hiu. Ngeri tapi cukup menantang. Tentu saja didampingi oleh guide kami.

Puas menikmati Bangsring Underwater, kami lanjut makan siang yang sudah disediakan di Rumah Apung. Sesekali bolehlah menikmati makan di tengah laut, ditemani deburan ombak.

Dari Rumah Apung, kami kembali menuju Pantai Bangsring. Setelah main di pantai seharian, badan terasa lengket, pasir nempel semua di badan. Tapi, nggak usah khawatir, tersedia fasilitas kamar mandi dengan air bersih di sana.

Oya, mungkin bisa jadi pertimbangan kalau pergi ke sana ketika pertengahan tahun. Kenapa? Ombaknya gedeeee...

Pengalaman kemarin, ketika perjalanan pulang dari Pulau Tabuhan, ombak sedang tinggi. Rasanya seperti naik roller coaster. Air laut masuk ke perahu. Barang-barang kami seperti tas basah kuyup terkena cipratan air laut. Tapi, menurut guide kami, itu sudah biasa. Dan benar saja, semua berjalan amaaan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun