Mohon tunggu...
Ria Utami
Ria Utami Mohon Tunggu... Editor - Blogger

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tak Ragu Ajak Anak Naik Gunung, Kan Ada Tolak Angin Anak

14 Agustus 2018   22:01 Diperbarui: 16 Agustus 2018   20:30 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhirnya sampai juga di puncak Bromo/dokpri

Paling susah membebaskan anak zaman now dengan gawai. Padahal, kita semua sudah tahu bahaya di balik gawai, seperti yang tertulis di  Kompas, 23/7  bahwa banyak anak mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan gawai. Nah, saya punya resep jitu nih buat mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai. Apa saja? 

Eksplorasi Alam

Main-main di alam terbuka bisa jadi solusi jitu mengalihkan perhatian anak-anak pada gawai. Bahkan, merupakan cara ampuh untuk meredakan rewel bagi anak-anak. Berinteraksi dengan alam tak perlu ke luar kota, kok. Kalau di Surabaya, saya biasanya menyusuri taman kota, hutan mangrove, kebun binatang, dan Pantai Kenjeran.

Kalau ada waktu liburan, barulah saya agendakan bepergian ke daerah pegunungan. Udara segar, pemandangan cantik, dan anak-anak dapat eksplorasi alam. Namun, melakukan perjalanan bareng anak harus ada beberapa hal yang disiapkan. Pertama, kondisi anak-anak harus fit. Kedua, jangan lupa istirahat dan makan teratur serta bekal snack. Ketiga, sedia baju hangat. Keempat, bawa obat-obatan dan tak lupa Tolak Angin Anak. Kenapa harus Tolak Angin Anak?

Tolak Angin Anak ini ramuan tradisional yang menjaga kesehatan tubuh dengan natural ingredients (bahan alami). Kemasannya praktis namun tidak mengurangi khasiatnya.

Saya memang kerap memberikan jamu racikan sendiri untuk anak demi menjaga daya tahan tubuh atau untuk mengatasi masuk angin pada anak. Tapi, memang cukup repot. Proses meraciknya itu lho, butuh waktu dan tenaga ekstra.

Sampai akhirnya, saya menemukan Tolak Angin Anak. Kalau kondisi anak sudah mulai menurun akibat padatnya kegiatan, langsung saja saya beri Tolak Angin Anak. Juga, ketika sudah terdengar si kecil uhuk uhuk atau bersin-bersin, segera saya minta mereka minum Tolak Angin Anak.

Rasa segar mint, berpadu dengan sedikit pedas jahe serta madu yang legit, bikin anak-anak demen mengonsumsinya. Ditambah lagi prosesnya di pabrik yang terstandar GMP (Good Manufacturing Practice) dan telah melalui uji toksisitas serta uji subkronik yang menyatakan bahwa Tolak Angin aman dan berkhasiat.

Karena khasiatnya itu, ketika bepergian bareng anak, Tolak Angin Anak pasti turut serta masuk dalam ransel. Maka itu, saya sangat berterima kasih pada Sidomuncul yang sudah mengeluarkan produk Tolak Angin Anak ini. Coba bayangin, apa jadinya kalau ketika bepergian harus mengantongi bahan jamu dan masih harus meraciknya? Pfffh...

Tolak Angin Anak ini juga yang menemani perjalanan dan aktivitas anak-anak ketika wisata ke Bromo pada Juli lalu. Kegiatan kami sangat padat. Setiba di Bromo sore hari, kami langsung menyaksikan pertunjukan musik  jazz yang dihelat hingga malam hari. Suhu udara saat itu sekitar 7 derajat Celsius. Brrr....

Nonton Jazz Gunung pun ditemani Tolak Angin Anak/dokpri
Nonton Jazz Gunung pun ditemani Tolak Angin Anak/dokpri
Kemudian, pagi hari sekitar pukul 04.00, kami lanjut ke lokasi Penanjakan untuk memburu sunset. Perjalanannya sih cuma 15 menit, namun masih harus mendaki ke puncaknya sekitar 30 menit. Lelahnya terbayar ketika menyaksikan keindahan sunrise-nya. Awan putih yang menyelimuti sekitar Kaldera Tengger berangsur-angsur tersibak seiring dengan mentari pagi yang menyembul dari ufuk Timur. Langit cerah. Dari kejauhan terlihat kemegahan Semeru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun