Mohon tunggu...
Ria Utami
Ria Utami Mohon Tunggu... Editor - Blogger

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermusik Bikin Liburan Nggak Mati Gaya

27 Juli 2018   11:29 Diperbarui: 27 Juli 2018   11:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengennya sih tiap anak-anak libur sekolah, ya ajak mereka jalan-jalan ke luar kota. Tapi, apa daya kalau banyak hal yang jadi kendalanya. Apa itu? Apa lagi kalau bukan karena bujet. duit. Hehe...

Maka itu, kadang kalau anak-anak libur sekolah dan nggak bisa ke luar kota, saya yang bingung. Mikirin kegiatan buat mereka.

Karena di rumah ada piano, keyboard, dan gitar, jadilah kami main musik aja. Padahal, saya dan suami sebenernya nggak jago main musik, tapi okelah kalo buat pemula. Dan anak-anak nggak ada yang protes kok meskipun saya cuma tau kunci C, A, dan kunci mobil. Si bungsu pun tetep joget-joget kok kalau saya mainin piano lagu Kelinciku atau Cicak Cicak. Yang penting mereka hepppiii...

Ternyata,  hasil penelitian menunjukkan bahwa main musik itu sama dengan full body workout untuk otak, terutama buat si kecil. Dia belajar lebih kreatif, mudah berkompromi, melatih konsentrasi, berbagi, dan bekerja sama.

Berbeda dengan pendapat Edo, anak sulung saya. Menurut dia, keuntungan bisa main piano tuh jadi lebih pede dan populer. Hah, saya melongo denger jawabannya. 

Jadi begini, karena beberapa kali dia didaulat unjuk kebolehannya main piano di sekolah atau acara-acara lain di luar sekolah, dia pun terbiasa tampil di depan umum. Dan tau nggak, tingkat pedenya kini udah level advance, dah.

Nggak cuma itu, dia dengan bangganya bilang kalau para guru dan warga sekolahnya jadi mengenal dia. Ngetop gitu katanya. Bwahaha..gaya bener ya...bahkan ada yang ngefans katanya. Hmm...

Untuk anak sulung dan si tengah memang sudah mengenal piano sejak usia TK. Mereka kursus dan untungnya mereka suka. Bahkan, beberapa kali ikut lomba keluar sebagai juara. Puji Tuhan. Cuma kalo soal juara lomba ini sih menurut saya bonus. Yang penting mereka menikmati saat-saat bermusiknya.

Untuk si bungsu yang saat ini berusia hampir 3 tahun, masih dalam tahap ikut-ikutan mencetin tuts piano/keyboard. Biasanya sih, lima menit pertama dia mau duduk manis di pangkuan untuk mengikuti gerakan jari saya main satu lagu. Tapi setelah itu bubaaarrr...jari-jarinya lebih aktif. mencet sana sini dan nggak mau diatur mainnya. Yasudahlah. Saya nyerah. Ujung-ujungnya saya tetep nyanyi lagu tapi dengan iringan acak kadul si bocah.

Kadang-kadang, muncul lah lagu ciptaan dadakan saya yang terus diingat sama anak-anak. Salah satunya Belajar Warna yang menggunakan irama lagu Melati Kenanga. Ada juga Menggosok Gigi yang nadanya simpel banget.

Menurutku, dengan main musik, tercipta suasana yang hangat, akrab, dan ada komunikasi dua arah. Saya juga memposisikan diri sebagai teman buat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun