Mohon tunggu...
Money

Mengapa Terjun ke Bisnis Reselling Supersoccer TV?

27 April 2016   12:31 Diperbarui: 27 April 2016   13:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SuperSoccer TV

Digitalisasi ekonomi, sistem bisnis reselling, sepak bola dan kewirausahaan. Ada apa dengan keempat hal tersebut? Apakah keempatnya saling berkaitan? Apa kaitannya? Begini. Seperti sudah kita ketahui, digitalisasi ekonomi merupakan fenomena kemajuan teknologi yang memindahkan banyak kegiatan transaksi jual-beli ke ranah digital. Kini, kita dapat berbelanja di mana saja dan kapan saja hanya dengan menekan ikon aplikasi toko online di ponsel pintar kita.

 Kedua, sistem bisnis reselling. Hal ini pun terkait dengan digitalisasi ekonomi. Dengan terjadinya fenomena digitalisasi ekonomi, sistem bisnis reselling pun berkembang. Toko-toko online kini menjadi etalase menggantikan toko konvensional. Diantara toko online terdapat banyak yang memakai sistem reselling atau dropping. Dalam sistem reselling, penjual hanya menayangkan stok barang dagangan mereka, tidak perlu menyediakan atau memproduksi sendiri barang dagangannya. Stok barang disediakan oleh pihak distributor.

 Ketiga, sepak bola. Olahraga terpopuler di dunia dan di tanah air kita ini menjadi lahan bisnis potensial untuk digali lebih dalam. Segala hal terkait dunia sepak bola dapat dijual dan menjadi lahan bisnis yang prospektif. Saat ini kita bisa lihat bahwa bisnis kostum atau jersi sepak bola semakin marak, termasuk di media sosial.  

 Selain bisnis jersi, kita bisa menemukan lahan bisnis lain di sepak bola yang belum dilirik oleh pihak manapun, misalnya penjualan televisi sepak bola berbayar online. Ini adalah inovasi, terobosan yang dapat menjadi bisnis yang prospektif. Tayangan sepak bola di televisi selalu memiliki rating tinggi dan tidak pernah kekurangan sponsor. Siaran sepak bola di televisi mampu bertahan puluhan tahun. Fakta ini menjadi dasar kuat pengembangan usaha televisi sepak bola berbayar online.

 Hal keempat, kewirausahaan. Pengaruh positif kewirausahaan terhadap pertumbuhan ekonomi sudah banyak dibahas. Selain itu, kita menyaksikan fenomena masih minimnya jumlah wirausaha di Indonesia, yang baru sekitar 1% dari jumlah penduduk. Negeri ini membutuhkan lebih banyak lagi pewirausaha untuk lebih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia serta meningkatkan kemandirian ekonomi.

 Indonesia Entrepreneurship Initiatives (IEI) memiliki visi menyejahterakan masyarakat Indonesia melalui pengembangan kewirausahaan anak mudanya. Pemuda Indonesia yang jumlahnya sekitar 25% dari jumlah penduduk, menjadi sasaran utama program ini. Mereka yang berada di usia produktif secara otomatis memiliki potensi lebih besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kaum muda memiliki sifat kreatif dan inovatif yang didasari oleh rasa ingin bertualang, baik dalam artian fisik atau mental. Sifat-sifat tersebut jika disalurkan ke dunia kewirausahaan sangatlah tepat, karena dalam dunia kewirausahaan, inovasi dan mentalitas selalu siap menghadapi perubahan, menjadi kunci kesuksesan.

IEI menyadari, banyak pewirausaha pemula yang menghadapi kendala modal biaya. Oleh karenanya, didasari keinginan mengembangkan kewirausahaan terutama di kalangan generasi muda di Indonesia, dengan melihat kenyataan fenomena digitalisasi ekonomi, efisiensi sistem bisnis reselling dan fakta bahwa sepak bola menjadi olahraga yang dapat digali menjadi potensi bisnis yang besar, IEI menggagas program kewirausahaan SuperSoccer TV dengan sistem bisnis reselling.

Sistem bisnis reselling sangat membantu mereka yang tidak punya modal, pengalaman dan jaringan yang memadai, namun berkeinginan kuat untuk berwirausaha. Berbagai kesulitan dalam fase awal pembangunan usaha (start up) seperti masalah modal biaya yang dihadapi oleh pewirausaha pemula, dapat diatasi dengan sistem ini.

 Berbisnis dengan prospek cerah dengan segmen pasar yang sudah jelas tanpa perlu modal biaya, ditambah dengan berbagai fasilitas yang disediakan SuperSoccer seperti diskon bagi anggota IEI, pajak penjualan yang ditanggung SuperSoccer untuk setiap reselling SuperSoccer TV, dan pelatihan marketing bagi para reseller, bisnis SuperSoccer TV patut dilirik di era digitalisasi ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun