Mohon tunggu...
Muda Inspiratif
Muda Inspiratif Mohon Tunggu... Jurnalis - Memberikan Informasi positif kepada seluruh pembaca

Akun inspiratif yang memberikan informasi bermanfaat kepada para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ternyata Ini Rahasia Bill Gates Mampu Mencetak Sejarah

8 Januari 2018   06:16 Diperbarui: 8 Januari 2018   08:16 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bill Gates (www.cnbc.com)

Siapa yang tidak mengenal Bill Gates? Sosok nama yang tidak asing di telinga kita. Bill Gates merupakan pendiri Microsoft yang konon kabarnya mampu menghasilkan 3 juta rupiah per detik. Maka jika Bill Gates kehilangan uang 10 juta, ia mampu mengembalikannya hanya dalam kurun waktu 4 detik saja. AJAIB? Sosok yang luar biasa inilah ia mampu menjadi orang terkaya hampir 10 tahun dekade.

Lalu apa yang membuat Bill Gates mampu mencetak sejarah? Namanya berhasil dikenal dan dikenang oleh orang di luar sana? Jawabannya sederhana. "Bill Gates memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakatnya lebih banyak daripada yang lain".

Penasaran? Simak dengan seksama!

KAIDAH 10.000 JAM BILL GATES

Menurut Malcolm Gladwell dalam bukunya yang sangat fenomenal Outliers menjabarkan secara rinci bagaimana Bill Gates mampu mencapai kesuksesan yang begitu luar biasa. Bukan hanya sekedar bakat, namun karena Bill Gates memiliki kesempatan yang lebih banyak dan berlatih lebih giat daripada orang lain.

Bill Gates saat keluar dari kampus Harvard -salah satu kampus favorit dunia yang mampu menghasilkan sarjana terbaik-, ia mendirikan perusahaan bernama Microsoft. Kecintaannya pada dunia komputer telah ditunjukkan sejak kecil. Ayah nya seorang pengacara kaya raya. Ibunya adalah putri bankir terkemuka. Dengan keadaan ekonomi yang mampu itulah, Bill Gates kecil dikirimkan ke Lakeside. Lakeside adalah sekolah swasta yang berisi anak-anak orang kaya di Seattle. Pertengahan tahun kemudian, sekolah tersebut mendirikan sebuah klub komputer.

Sejak dibentuknya klub komputer, Bill Gates hidup dalam ruangan komputer itu. Ia dan beberapa temannya mulai membiasakan diri menggunakan komputer. Bahkan Bill Gates mulai belajar untuk membuat program pada kelas delapan di tahun 1968. Belum lagi dukungan para orang tua untuk membiayai komputer di Lakeside begitu hebat. Namun pada akhirnya program tersebut bangkrut. Lalu apakah Bill Gates berhenti disitu saja?

Kecintaannya dengan komputer, akhirnya mempertemukan Bill Gates kepada C-Cubed. C-Cubed merupakan sebuah perusahaan yang diisi oleh sekelompok programer di University of Washington. Kebetulan salah satu pendiri perusahaan itu -Monique Rona- memiliki anak di Lakeside. Rona akhirnya menawarkan kepada Bill Gates untuk menguji program perangkat lunak perusahaan setiap akhir pekan dengan kompensasi waktu penggunaan komputer secara gratis. Blll Gates mampu menghabiskan waktu sampai larut malam untuk bermain di kantor C-Cubed sebelum akhirnya bangkrut.

Ketika C-Cubed bangkrut, tak lama berselang Bill Gates mendapatkan informasi mengenai ISI (Information Science Inc). Sebuah kelompok yang mencintai dunia komputer di University of Washington. ISI mengizinkan Bill Gates dan rekannya untuk menggunakan komputer dengan imbalan mengerjakan sepotong perangkat lunak yang bisa digunakan untuk mengotomatisasi pembayaran gaji perusahaan. ISI kebetulan memerlukan seseorang untuk mengerjakan perangkat lunak sistem pembayarannya. Disini Bill Gates dan rekan menghabiskan waktu selama 1.575 jam lamanya dengan mainframeISI, yang berarti rata-rata penggunaan selama delapan jam sehari, tujuh hari setiap minggunya.

Tidak hanya itu, secara kebetulan rumah Bill Gates dekat dengan University of Washington. Apa menariknya? Paul Allen (rekan dari Bill Gates) menemukan sejumlah komputer di pusat kesehatan dan departemen fisika. Mereka memiliki jadwal penggunaan selama dua puluh empat jam tetapi ada waktu kosong antara jam tiga sampai enam setiap paginya. Bahkan dalam wawancara di dalam buku OutliersBill Gates mengatakan, "Saya biasa pergi di malam hari, setelah lewat jam tidur. Saya berjalan ke University of Washington dari rumah. Atau naik bus. Itulah sebabnya saya banyak menyumbangkan dana ke University of Washington karena mereka mengizinkan saya mencuri sedemikian banyak waktu bermain dengan komputer".

Kesempatan itu tidak hanya datang disana. Salah satu pendiri ISI, Bud Pembroke, mendapatkan telepon dari perusahaan teknologi TRW dimana perusahaan tersebut mendapatkan kotnrak untuk membangun sebuah sistem komputer di sebuah stasiun pembangkit listrik Bonneville di sebelah selatan Washington State. TRW sangat membutuhkan programer yang akrab dengan perangkat lunak yang digunakan stasiun itu. Pada masa awal revolusi komputer tersebut, tentu saja sulit untuk menemukan programer yang ahli di bidang tersebut. Namun Bud Pembroke tau siapa yang harus dihubungi. Akhirnya Bill Gates dihubungi untuk mengerjakan projectdi Bonneville. 

Saat itu Bill Gates duduk di tahun terakhir masa sekolah SMA. Bill Gates ternyata mampu meyakinkan guru untuk mengizinkannya bekerja di Bonneville dengan alasan sebuah proyek studi independen. Sepanjang musim semi, Bill Gates menghabiskan waktu disana bersama John Norton, orang yang mengawasinya. Bill Gates mengakui bahwa John Norton telah mengajarkan dirinya tentang pembuatan program hampir sebanyak siapa pun yang pernah ditemui.

Pengalaman dan kesempatan ini telah menuntun Bill Gates belajar lebih banyak. Maka pada saat Bill Gates keluar dari Harvard setelah tahun keduanya untuk mencoba mendirikan perusahaan perangkat lunaknya sendiri, ia telah berlatih membuat program secara nonstop selama tujuh tahun lamanya. Bill Gates telah melewati batas minimum berlatih selama sepuluh ribu jam lamanya.

Bill Gates mengatakan, "Aku memiliki pengalaman yang lebih baik dalam pengembangan perangkat lunak di usia muda dibandingkan orang lain dalam masa yang sama, dan semua karena serangkaian peristiwa yang benar-benar menguntungkan diriku".

Bill Gates (www.cnbc.com)
Bill Gates (www.cnbc.com)
Semoga informasi ini mampu menambah semangat kita semua. Bahwa orang yang sukses ternyata bukan tiba-tiba datang dari langit, namun karena mereka berlatih lebih banyak dari berbagai macam kesempatan. Maka teori istiqomahdisini sangat diperlukan. Coba bayangkan jika Bill Gates tidak istiqomahdengan dunia komputer? Maka tidak mungkin Bill Gates akan dikenal dan memiliki perusahaan Microsoft. Maka tetap istiqomah dengan impian kita, maka kesuksesan akan menghampiri dengan segera!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun