artikel ini saya angkat berhubung dalam minggu terakhir ini muncul pemberitaan di berbagai media terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau biasa disapa Ahok, dalam hal ini ada kaitannya dengan pencalonan dirinya sebagai calon Gubernur DKI untuk pilkada 2017 mendatang.
diberbagai media yang saya tonton maupun media cetak yang saya baca, tersiar kabar bahwa ada Pak ahok maju untuk pilkada DKI dari calon independen atau biasa disebut non partai, dalam perkembangannya yang saya lihat banyak pihak yang mendukung langkah pak Ahok ini dan banyak pula yang menyindirnya, terutama dari para kompetiter-Nya pak ahok di pilkada nanti hingga sampai membuka-buka kejelekan pak Ahok yang belum tentu pada Realitanya, Seperti yang saya Kutip dari Perkataan Seorang Bakal Calon Gubernur DKI Mendatang dan juga seseorang musisi terkenal di negeri ini AHMAD DHANI "Ahok itu tidak lebih pintar dari saya hanya dibekingi Oleh Pak Jokowi saja".
begitu juga dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra kerap menggunakan istilah "si sakti" untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan "si hebat" buat dirinya sendiri, seperti terdapat dalam kutipan berikut "Kalau orang sakti, enggak perlu berbuat apa-apa. Duduk-duduk saja, tenang-tenang saja, karena dia kebal atas segala hal, ya dia selamat, dia escape tanpa berbuat apa pun. Nah, itulah Pak Ahok," kata Yusril.
Yusril Ihza Mahendra, kembali mengomentari sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyikapi polemik sampah Jakarta.
"Penyelesaian masalah sampah ini harus dilakukan dengan bijak, sabar dan santun serta mendalami akar masalahnya untuk diselesaikan. Bukan dengan cara meledak-ledak mencari kambing hitam menyalahkan pihak lain serta mau benar dan menang sendiri," kicau Yusril dalam akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd.
lain juga halnya dengan seorang Aktivis ibu Ratna Sarumpaet, Ratna menuding Ahok adalah seorang pemimpin yang tidak pernah pro-rakyat, tetapi semata-mata hanya pro-investor. Tidak ada satu pun proyek Ahok yang dibangun untuk rakyat, semuanya adalah demi investor. Seperti dalam kasus Kampung Pulo dan Kalijodo. “Tidak perduli rakyat mau jadi, apa, kek!” serunya dengan muka marah.
beliau juga menyinggung masalah kasus RS.Sumber waras yang menurutnya dia Yakin Ahok Korupsi "Aku minta kepada semua yang mendukung Ahok untuk kalian agar lebih dulu tanyak Ahok (Soal kasus Sumber Waras)," ujar Ratna. Bahkan pada kesempatan itu, dia juga mengklaim memiliki materi dan bukti-bukti yang meyakinkan dirinya bahwa Ahok memang terlibat korupsi di kasus Sumber Waras dengan keyakinan 99 persen
terutama Anggota Wakil Ketua DPRD DKI Haji Lulung yang mengungkit-ungkit masalah kalijodo & kampung pulo yang menurut beliau penggusuran hanya menambah derita masyarakat disana dan "mengapa penggusuran menggunakan kekerasan dengan TNI/Polri dan juga Satpol PP, ujarnya
dan berita terbaru yang saya tonton di media televisi bahwa Ahok dipanggil oleh DPR RI di kasus sumber waras, "wah" sungguh berita yang menghebohkan bagi saya, DPR memanggil gubernur DKI bukankah itu urusan DRPD DKI? jangan-jangan ada udang di balik batu nih..!!!
tapi walaupun demikian Ahok dengan santai menjawab panggilan dari komisi III DPR, Ahok mengatakan: "Berarti Saya Sekelas Presiden" tuturnya
namun di benak saya muncul beberapa pertayaan, mengapa begitu banyak pihak yang tidak suka dengan pak ahok ini? jangan-jangan ada hasrat mereka untuk menjegal pak Ahok supaya jangan bertarung Pilkada nanti?atau bisa jadi dalam pemikiran mereka ahok ini seperti seorang "DEWA" yang terlalu sempurna untuk bisa dikalahkan, maka timbul niat bagi mereka untuk "MemBUNUH" ahok dalam artian bukan membunuh secara fisik melainkan dengan cara menyerang ahok dengan berbagai cara agar Ahok terjungkal.
dan juga menurut saya pribadi cara-cara seperti itu sudah cara jadul atau sama artinya mereka menggali lobang mereka sendiri dalam artian mereka mau mengalahkan Ahok dengan menggunakan cara yang salah.
tetapi biarkan mereka melakukan hal-hal seperti itu,karena semakin banyak juga rakyat yang membenci mereka terutama warga DKI jakarta sudah tahu mana pemimpin yang baik dan mana pemimpin yang tidak baik bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H