Mohon tunggu...
Jujun Rolan
Jujun Rolan Mohon Tunggu... -

Pencari keheningan ditengah keriuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langkah Imaji

7 Maret 2013   10:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak terdiam, kuputuskan tuk melangkah
memasuki rimba liar penuh hewan pemikir
tempat argumen terasah
kala keteguhan terlahir

Semakin jauh, absolut terlihat relatif
adaptasi ciri permanen orang arif
seturut hati nurani ibarat budaya primitif
keteguhan hati menjadi barang langka, populis permisif

kulihat setiap pasang kaki bergerak tanpa kendali
kebebasan yang dulu mewah, sekarang mudah terbeli
dulu para pejuang telah menumpahkan darah demi pekik "merdeka!!!"
kini, demi bertahan dalam uzur, terus tumpah keringat darah mereka

Waktu muda telah dikorbankan demi masa depan anak cucu
hanya dalam khayal, keceriaan tingkah bocah lucu
sayang, kenyataan tak seindah harapan kalbu
putih itu berubah kelabu

Dunia berlari cepat tanpa kehabisan daya
yang lambat ditinggal sendiri tuk mati
satu kata menjadi sangat dominan: "saya"
jiwa kosong pencari kenikmatan tanpa henti

kesetiaan paralel dengan adanya uang
hawa nafsu pribadi tak terkekang
kasih sayang tulus tak mendapat ruang
kemanusiaan kritis, menunggu waktu diabaikan dan terbuang

sekejab kuterhenyak
Kudapati diriku berdiri di depan pintu
ah, untung semuanya hanyalah imaji yang terserak
saatnya kembali ke dunia nyata, berkarya dalam lorong waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun