Mohon tunggu...
Jujun Rolan
Jujun Rolan Mohon Tunggu... -

Pencari keheningan ditengah keriuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Judul

11 Mei 2013   14:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(karena mengenang para pahlawan tak perlu menunggu "Hari Pahlawan")

Dentum meriam
derap langkah
degup jantung
desah nafas

berburu
diburu
kapan ia berakhir tak kutahu
ku hanya berlari dalam lorong waktu

yang kuingin
anak cucu berjalan beriring
menikmati semilir angin
yang hanya kurasa saat terdesak ke tebing

yang kurindu
persaudaraan dalam simfoni merdu
terbuang semua nada sendu
hancur sudah rantai belenggu

yang kuimpi
penerusku menggapai mimpi
cukuplah mereka berpeluh
darah telah kubayar tanpa keluh

kutarik nafas terakhir
tak rela kuhembuskan kembali
setiap pelarian pasti kan berakhir
dihadapan "Sang Pemegang Kendali"

tak kusesali masa mudaku
tak kuratapi masa depanku
hari tua bukanlah bagianku
dalam kedipan, semesta berlalu

tak perlu kau tahu siapa aku
tak perlu piagam di dinding terpaku
demi yang berharga, kuterjang peluru
itu sudah cukup bagiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun