Dalam diam aku gugup
menyaksikan aksi yang sedang beraksi
Aku ditikam keris aksara yang sedang menjajah sejarah darah
Â
Para pelakor melakor
di antara dendam darah yang membara
Berbalut benci berselubung serakah
Berlatar neraka yang menjarah amarah
Â
Hiruk pikuk
Pihak memihak terus berteriak
Ruh deru amarah kian membara
Merebut hak yang tak berhak
Menegak tegak adil yang sigap
Â
Hunus bengis, tampang berpapasan
Bisu sulit melambung salam
Ah
Kita adalah saudara dari satu darah
Untuk apa berebut bumi
Yang dihuni sesama insani
Mengapa harus bertengkar dengan belukar
Â
Harusnya kita saling menyembah tawa
Mestinya kita saling mengungkap duka
Sebab kita satu
Satu dalam darah dan sejarah
Larantuka, 2018
(Puisi Ini yang menjuarai Lomba Menulis Puisi tingkat SMA sekabupaten Flores Timur yang diselenggarakan Oleh AGUPENA dalam HUT Agupena Ke 12)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI