Mohon tunggu...
Ana Kinai
Ana Kinai Mohon Tunggu... -

Mahasiswi biasa yang sedang mempelajari Psikologi Konsumen di Fakultas Psikologi Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Personal Branding Ala AQUA

15 September 2016   21:02 Diperbarui: 20 September 2016   11:49 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Kamu, saat kehausan dan terpikir ingin minum, lalu kamu mencari warung..

Apa yang kamu katakana ke tukang warungnya?

Apakah….

“Mas, beli air minum…”

Atau…

“Mas , Beli air mineral..”

Atau..

“Mas, beli Aqua…”

Ini bukan artikel sponsor dengan tujuan berjualan atau branding, hanya tergelitik saja dan karena tuntutan tugas sehingga membuat saya menulis tentang

Personal Branding ala AQUA

Seperti yang kita tahu, Aqua itu bukan satu-satunya produk air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia. Ada banyak pilihan, bahkan produk lain dengan kualitas yang lebih baik.

Oke, mari kita flashback ke belakang..

Dahulu, jauh sebelum air dalam kemasan dikenal, orang Indonesia membuat air minum dengan memasaknya sendiri di rumah. Ibu saya termasuk salah satu dari sebagian besar orang yang melakukannya juga. Seiring zaman berganti muncullah jenis produk ini, Air minum dalam kemasan..

Lalu, kenapa AMDK menjadi  identik dengan Aqua?

Aqua merupakan produk AMDK yang pertama kali hadir di Indonesia. Bila melihat sejarahnya, founder memiliki sense yang baik ketika melihat peluang dari fenomena yang timbul saat itu (Sejarah lengkap klik disini). Sehingga tercetuslah ide untuk membuat AMDK yang saat itu baru ditujukan untuk ekspatriat.

Seperti yang kita tahu, setiap orang dewasa rata-rata membutuhkan setidaknya 2 liter air minum yang perlu dikonsumsi setiap harinya untuk menggantikan cairan tubuh. Aqua cepat tanggap melihat kebutuhan ini. Selanjutnya, Aqua berupaya kembali untuk membuat produk mereka lebih dapat diterima di kalangan pribumi yang saat itu asing dengan produk AMDK Aqua.

Founder melakukan analisa, mereka mengganti bahan baku AMDK yang berasal dari sumur bor ke mata air pengunungan yang mengalir sendiri. Hal ini dilakukan karena mata air pegunungan dianggap memiliki kandungan mineral alami yang lebih lengkap. Sehingga image yang terbentuk Aqua adalah air minum yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Konsep ini tentunya sangat diminati para ibu rumah tangga yang menginginkan benefit lebih dari Aqua untuk keluarga mereka.

Selain menginginkan produk yang berkualitas, konsumen menyukai kemudahan juga bukan?

Apakah Kamu pernah mendengar sistem delivery door to door?

Adalah Willy Sidharta seorang Sales Aqua yang menciptakan sistem delivery door to door sebagai sistem distribusi Aqua untuk pertama kalinya di Indonesia. Hingga sekarang, sistem ini di adopt oleh merk AMDK lain dan bahkan oleh berbagai produk dan layanan jasa di Indonesia saat ini. Hal ini lah yang membuat Aqua menjadi icon AMDK saat itu. Bukan hanya minuman yang “sehat” tetapi mudah didapatkan. Konsumen dilayani layaknya seorang raja.

Tidak berhenti disitu, dalam pesatnya perkembangan pasar, Aqua terus memperluas cakupan pasar mereka dengan membuat pabrik di berbagai daerah luar Jawa Barat . Hingga kini tercatat 14 pabrik di lokasi yang berbeda di Pulau Jawa dan Sumatera.

Aqua sebagai pionir akhirnya menginspirasi banyak orang untuk memproduksi produk serupa di pasaran. Saat ini ada lebih dari 10 merk dagang AMDK yang dipasarkan di Indonesia.  

Lalu saat banyak muncul berbagai produk AMDK yang menjadi alternative bagi konsumen,

Bagaimana Aqua di mata masyarakat kini?

Dalam sejarahnya, Aqua bukannya tidak pernah mengalami kesulitan.  Kondisi pasar serta persaingan yang ketat tentunya menjadi tantangan tersendiri.Namun dengan kosisten, mereka melakukan berbagai upaya agar posisinya tetap berada di hati konsumen. Misalnya dengan membantu korban bencana banjir pada akhir tahun 2001 di Jakarta.

Selain itu hingga saat ini Aqua terus berinovasi dalam men-design kemasannya. Dari mulai pertama dibuat, air minum Aqua dikemas dalam botol kaca, lalu hingga saat ini dibuat dalam kemasan botol plastik PET sehingga lebih Easy Travelling. Bila ditilik lagi ke kemasannya, Aqua selalu berinovasi dengan label-label yang menarik. Misalnya mengusung konsep "Fokus" dengan mencari perbedaan pada gambar di label, atau label yang mengusung nasionalisme, seperti gambar gotong royong, dan keaneka ragaman indonesia.

Yang tidak kalah penting dari upaya mempertahankan eksistensinya adalah, Aqua selalu aktif mensosialisasikan produk mereka kepada masyarakat. Misalnya dengan media Iklan. Jika dahulu kebanyakan konsumen setia Aqua adalah para Ibu rumah tangga, sekarang ini bila kita lihat di lingkungan entah itu di kantor atau di jalan, tua maupun muda, kebanyakan dari mereka membawa botol Aqua sebagai pilihan air minum mereka.

Kenapa???

Coba tonton iklan Aqua sekarang..


Atau ini

Kebetulan Saya suka juga sama Mas yang satu ini hehehee :P

Tapi Mas nya ngak suka Saya.. Hahahaa

Icon atau ambassador produk mereka adalah talenta muda yang sekarang ini banyak di gandrungi oleh remaja. Konsep iklannya pun selalu eye catching. Sehingga AMDK ini terkesan menjadi salah satu life style anak muda juga. 

Yang lebih menariknya lagi, dalam setiap iklan mereka, Aqua selalu membuat “Jargon” jitu yang mudah diingat oleh siapapun. Masing ingat dengan…

“Ada Aqua..?”

Atau

“Ini Indonesia ku, temukan Indonesia mu”

Atau,, pernahkah waktu kecil Kamu bernyanyi

"Aquuaaa... poom..poom..poom...poom..pooommm..pooooommmmm... Aquaaaa....."

Jargon Aqua mengingatkan kita akan Syahrini yang popular karena jargon-jargonnya.

Masih perlu bukti lain soal eksisnya produk ini?

Coba tengok ketika kita berada di dalam bus, penjual asongan lalu lalang menawarkan air minum, apa yan mereka tawarkan?

“ Akuaa…kuuaaa..kuaaa…”

Atau ketika kamu masuk ke sebuah mini market saat kamu haus. Dalam hati kamu menyebut Aqua, tapi saat mengambil produknya kamu mengambil merk lain.

Bila sebotol AMDK saja bisa begitu melekat di hati masyarakat, bagaimana kita merefleksikan diri agar kita menjadi “brand” seperti Aqua. Perkembangan dunia dan persaingan boleh menempa dan menjadi tantangan, tapi kita harus tetap bisa mempertahankan eksistensi.

Sebagai seorang pribadi, seperti Aqua kita juga memiliki konsumen. Bila Kamu sorang pegawai maka konsumenmu adalah atasan dan perusahaan tempatmu bekerja. Bila kamu seorang guru maka konsumenmu adalah murid, badan sekolah, serta orang tua muridmu. Bila kamu pedagang, tentunya konsumenmu adalah para pembeli daganganmu. Begitu pula profesi-profesi lainnya, akan selalu ada kelompok atau individu yang harus kita puaskan.

Jadilah seperti Aqua..

  • Dia menciptakan solusi ketika suatu permasalahan muncul, dan akhirnya menjadi Pionir.
  • Saat memulai, bukannya tidak akan melalui rintangan. Bahkan Aqua sekalipun saat awal diperkenalkan dikomentari “aneh” oleh kerabat founder sendiri.
  • Ia terus mengembangkan dan berinovasi tentang produknya.
  • Pelajari teknologi, agar menjadi pribadi yang turut berkembang seiring perkembangan zaman. Konsumen tidak menyukai produk yang kuper dan ketinggalan zaman.
  • Strategi promosi perlu difikirkan dengan baik, persaingan dan kompetitor akan selalu hadir. Tetaplah menjadi menarik, jangan menjadi pribadi yang tersingkirkan.
  • Akhirnya, selalu pahami kebutuhan pasar, sehingga dirimu akan selalu dibutuhkan konsumenmu.

Sekali lagi…

Ini bukan tulisan bersponsor..

LET'S BRANDING OUR SELF

-Thanks For Reading-

Disclaimer :

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun