Mohon tunggu...
Doni Mirza Rahmansyah
Doni Mirza Rahmansyah Mohon Tunggu... -

Seseorang yg sangat ingin berkunjung keseluruh desa dan kampung di Indonesia dengan Motor.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amarah

3 Juni 2011   11:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:54 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amarah

Ketika melintasi lautan
Riak gelombang mengamuk mengguncang perut
Ikan hiu menari dibatas awan pekat
Membuncah ombak dibelah haluan

Aku yang bergelantung
Kuat memegang tali selamatkan diri
Angin mengamuk ombak menggulung
Siang menghitam bagai malam hari

Sampan dimainkan ombak
Akankah kayu ini dapat bertahan
Ringkik gading-gading tak dapat ditebak
Laut menebar aroma kematian

Ingatkan aku akan kenistaan
Menyadari kesombongan diri
Aku hanya mencoba bertahan
Sampan ini pun semakin riuh

Erangan tiang layar dihempas angin
Merobek harapan untuk berlabuh
Bising suara kayu diterpa kain
Inikah akhir perjalanan??

Layar tak berdaya
Angin semakin beringas
Nafikan harapan manusia
Kututup mata mengharap tewas

Ombak menari riang
Serpihan kayu berserakan
Orang-orang terkapar ditepian karang
Nampaknya mereka hanya tertidur sejenak
Gemulai ombak kembali sadarkan mereka

© D.”ALANG”M 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun