Mohon tunggu...
Agung Wiendarto
Agung Wiendarto Mohon Tunggu... Freelancer - orang biasa

Bad Photographer, Bad Writer. Lahir di Surabaya, menyukai buku Karl May, Enid Blyton, Hardy Boys, Sir Alfred Joseph Hitchcock, Salandra, Hilman Hariwijaya, tulisan lepas Cak Nun, dan suka terminologi Wimar Witoelar soal orang biasa. Suka bikin aplikasi berbasis Android, terima email di agung@dewagung.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Segarnya Jazz Merdunya Gunung Bromo Anggunnya Penonton

23 Juni 2013   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari pertama Jazz Gunung 2013, Jumat 21 Juni 2013 tentunya menjadi teka-teki bagi penonton yang telah membeli tiket - apalagi bagi yang tinggal di kawasan sekitar Probolinggo - mengingat anomali cuaca bulan Juni di Jawa Timur malah terus-terusan diguyur hujan.

Teka-teki, mengingat bahwa Jazz Gunung yang digagas oleh Bapak Sigid Pramono ini mengusung konsep pagelaran musik jazz di pelataran terbuka ala amphiteater. Tanpa panggung malah..

Saat diawali, kabut basah bergulung begitu dekat para MC; Mas Butet, Dab Alit dan Dab Gundhi, di venue Jazz Gunung. Hawa terasa dingin dan segar. .

Namun tatkala Sierra Soetedjo mulai tembangkan lagu pertamanya, kabut itu pelahan menjadi rinai hujan rintik-rintik. Pengunjung yang dibekali Panitia dengan kertas poster anti air seukuran A2 mulai membentangkan kertas masing-masing sebagai pelindung hujan. Namun rinai hujan itu terus luruh, walau tidak bertambah deras.

Panitia Jazz Gunung pun minta maaf mengambil keputusan menghentikan sementara alunan tembang Sierra Soetedjo dan mempersilakan Penonton untuk berteduh, keluar dari venue.

Yang menarik, penonton begitu anggunnya antri berjalan tanpa panik. Lihat rangkaian foto berikut:

[caption id="attachment_262239" align="aligncenter" width="620" caption="Saat Tim MC menghangatkan dan mencairkan dinginnya Bromo.. yang berujung pada melelehnya kabut jadi rinai hujan :)"][/caption] [caption id="attachment_262240" align="aligncenter" width="620" caption="Panitia berkomunikasi lewat radio via mini-mic ala agen FBI untuk membantu memandu penonton meninggalkan venue , koordinasi antisipatif yang bagus."]

1371954145117103925
1371954145117103925
[/caption] [caption id="attachment_262243" align="aligncenter" width="620" caption="Lihat, penonton tidak terlihat panik atau berdesak-desakan, semua pada santun dan patuh arahan panitia. A Truly Indonesia! "]
1371954377795555654
1371954377795555654
[/caption] [caption id="attachment_262249" align="aligncenter" width="620" caption="Yang tertinggal hanya 1 kertas dan 1 botol aqua, bandingkan dengan pertunjukan musik lainnya, sampah bertebaran biasanya :)"]
13719560631704359158
13719560631704359158
[/caption]

"Segarnya Jazz, Merdunya Gunung Bromo, Anggunnya Penonton"

Yuk dibudayakan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun