Mohon tunggu...
Andri Rosita
Andri Rosita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Bidan dan petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Poncowarno. Ibu rumah tangga dan penggila drama korea.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jangan Gunakan Jasa Mereka, Kerjanya Kurang Rapi.

10 Maret 2012   23:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini berita kita dihebohkan dengan kabar mengenai blog milik pembunuh bayaran. Anda berminat menggunakan jasa mereka? Kalau saya sih tidak. Mengapa? Karena kerja meeka pasti tidak rapi. Bisa-bisa baru lima menit membunuh, eh Polisi sudah tahu. Atau jangan-jangan saat sedang melakukan aksinya, digerebeg warga. Saya sih tidak mau mengambil resiko. Sudah bayar mahal tertangkap pula. Kalaupun saya mau menyewa orang untuk menjadi pembunuh bayaran saya mungkin akan mencari Arthur Bishop. Sudah ganteng, seksi dan pastinya kerjanya rapi jali.

Anda ingat Arthur Bishop? Pria botak dan seksi yang cool abis dan berprofesi sebagai pembunuh bayaran di film The Mechanic? Jika anda belum kenal, carilag dvd film tersebut. Bajakan juga bolehlah, asal tidak ketahuan Pak Tifatul, aman.

Mari kita bandingkan antar Arthur Bishop dan “pembunuh bayaran” di dunia maya kita. Arthur Bishop tidak pernah menyebut dirinya pembunuh bayaran secara terangterangan. Baik pada webnya ataupun pada kliennya. Dia selalu menyebut dirinya The Mechanic. Sekilas kita artikan Mechanic sebaia montir, namun Arthur dalam dialognya menyebutkan pekerjaannya Mechanic artinya membereskan segala sesuatu yang tidak pada tempatnya. Jawaban yang filosofis ya.

Lalu kita bergeser ke “pembunuh bayaran” di dunia maya kita. Mereka atau dia ( saya tidak tahu harus menggunakan kata sandang apa) dengan pongahnya menamakan web mereka pembunuh bayaran, indo belati dll. Ceroboh sekali ya. mereka lupa mungkin sekarang Indonesia sudah memiliki satuan polisi Khusu Cybercrime. Kalau memang tujuannya mencari nafkah dengan membunuh orang (wuii serem amat yak), mbok yao kerjanya lebih rapih sedikit. Jangan mengotori piring nasi sendiri dengan perbuatan sepele yang ceroboh. Akibatnya, job gak dapet malah ditangkap Polisi kan?

Mungkin memang pembuat blog “pembunuh bayaran”itu bukan pembunuh yang sesungguhnya. Mungkin dia hanya menjual jasa membunuh sapi atau kambing saat idul Adha. Atau mereka memang sudah menjadi pembunuh ayam, saat keluarga mereka berkumpul. Tapi sepertinya untuk menjadi pembunuh manusia masih belum deh.

Ingat peristiwa PETRUS? Siapa yang tahu siapa pelaku PETRUS? Siapa yang tahu bagaimana PETRUS diorder dan oleh siapa? Kalau sekarang mungin bisa menebak siapa yang mengorder si PETRUS itu, tapi kalau jaman itu, pasti nggak tahu. Itulah pembunuh bayaran yang sesungguhnya. Misterius, tersembunyi dan tidak mengumbar kepongahan melalui blog yang hanya bikin resah.

Jadi, saran saya, jangan gunakan jasa pembunuh bayaran yang terang-terangan menyebut dirinya pembunuh. Biasanya yang terang-ternangan mengaku dirinya pembunuh itu preman kelas terminal. Kerjanya tidak rapi.

Tapi, saran saya lagi, sebaiknya sih tidak usah menggunakan jasa mereka sama sekali. Kita bukan Tuhan yang dengan semena-mena berkuasa mencabut nyawa seseorang. Biarlah itu menjadi kewajiban Izroil atas kewenangan Tuhan.



Selamat hari libur, selamat bersantai, sejahtera selalu….:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun