Mohon tunggu...
Anto Saja
Anto Saja Mohon Tunggu... -

Hanya Warga biasa di Belantara Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harapan (Pada / Para) Pengusaha

17 September 2010   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mengingat ujian-ujian yang kerap dilakukan, baik di sekolah, ataupun pada kesempatan-kesempatan lain, tentu kerap ditemui bentuk soal seperti judul diatas.

Perintah dari bentuk soalnya adalah, silahkan coret kata-kata yang tidak perlu, yang ada di dalam tanda kurung untuk menjelaskan satu kondisi. Yuk, mari …

Peristiwanya sebagai berikut. Kamis (15/9) lalu, sidang kabinet paripurna yang digelar di kantor sekretariat negara nampak semarak. Biasanya para peserta yang hadir adalah jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dan sesekali ada eselon satu salah satu kementerian, atau salah satu pimpinan BUMN, jika memang topiknya membutuhkan kehadiran mereka.

[caption id="attachment_260916" align="alignnone" width="300" caption="Suasana Sidang kabinet paripurna KIB II bersama KEN dan KIN, kantor sekretariat negara, Jakarta, Kamis (15/9). *foto : ito susilo"][/caption]

Rapat yang dimulai sekitar pukul 14.00 itu berbeda, karena dihadiri juga oleh seluruh jajaran Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN).

Agendanya mendengarkan paparan KEN dan KIN soal pokok-pokok pikiran yang akan menjadi bahasan kerja dua komite itu sampai dua bulan mendatang.

Mr Y, dalam pidatonya berharap rekomendasi yang bakal dihasilkan KEN dan KIN dapat dikerjakan dan dapat dicapai.

“Bukan sesuatu yang di awang-awang, yang sangat ideal, normatif. Barangkali itu berlaku di negara lain, tapi tidak di negeri kita. Harus benar-benar dapat dikerjakan dan dicapai,” kata dia.

Okelah kalau begitu ...

Mari kita tengok siapa KEN. Karena soal diatas adalah merujuk pada pengusaha, maka saya kesampingkan dulu siapa itu KIN.

KEN adalah komite yang dibentuk presiden berdasar pada Perpres No 31/2010, beranggotakan 24 orang, berasal dari berbagai latar belakang.

Tugasnya, melakukan pengkajian terhadap perekonomian nasional, perkembangan perekonomian regional dan global serta menyampaikan saran, tindak strategis dalam rangka percepatan pembanguan perekonomian nasional kepada Presiden.

Ketua KEN,Chairul Tanjung, dikenal pula sebagai bos besar TransCorp. Wakil ketua KEN dijabat Chatib Basri dan Sekretaris KEN adalah ekonom yang sempat wara-wiri menjadi presenter, Aviliani.

Anggotanya, dari kalangan pengusaha, diantaranya, pengusaha Christianto Wibisono, pengusaha sekaligus pengelola PRJ Kemayoran Siti Hartati Murdaya, pengusaha James Riady, pengusaha HS Dillon, pengusaha Peter Gontha, pengusaha Chris Canter, Ketua HIPMI Erwin Aksa, pengusaha muda Sandiaga Uno.

Anggota dari kalangan ekonom, diantaranya, Umar Juoro, Faisal Basri, Raden Pardede, dan Purbaya Yudhi Sadewa.

“Saya memiliki harapan yang besar dan tinggi kepada saudara-saudara, tokoh-tokoh yang saya anggap kredibel, memiliki integritas dan kapasitas yang baik untuk bermitra dengan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di negeri ini. Meningkatkan kesejahteraan rakyat kita,” kata presiden pada KEN dan KIN.

Silahkan lengkapi pernyataan berikut :

Harapan (Pada/Para) Pengusaha

Ingat perintahnya, coret kata-kata yang tidak perlu, yang ada di dalam tanda kurung. Yuk mari …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun