Selamat saya ucapkan kepada Presiden Quick Count yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Dari belasan lembaga survey yang mengadakan QC, berikut adalah hasil masing-masing:
No
Lembaga Survei
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Sumber
1
Populi Center
49,05
50,95
Suara.com
2
CSIS
48,1
51,9
Liputan6.com
3
Litbang Kompas
47,66
52,33
Kompas.com
4
Indikator Politik Indonesia
47,05
52,95
Metrotvnews.com
5
Lingkaran Survei Indonesia
46,43
53,37
Konferensi pers
6
Radio Republik Indonesia
47,32
52,68
Detik.com
7
Saiful Mujani Research Center
47,09
52,91
Detik.com
8
Puskaptis
52,05
47,95
Viva.co.id
9
Indonesia Research Center
51,11
48,89
okezone.com
10
Lembaga Survei Nasional
50,56
49,94
Viva.co.id
11
Jaringan Suara Indonesia
50,13
49,87
Viva.co.id
dari sini diketahui PH juara di 4 lembaga, dan JJ juara di 7 lembaga survey.
Yang hendak saya ungkap adalah kejanggalan data rilis QC dari lembaga survey Syaiful Mudjani Research Centre (SMRC) yang dijadikan acuan oleh 5 stasiun TV Nasional: Metro TV, Indosiar, SCTV, Trans TV, TV7, dan 2 stasiun TV Kabel: Bloomberg TV Indonesia dan Net TV. Berikut adalah temuannya:
1. Hasil Sementara QC SMRC Pukul 12:52:34 Data Masuk 6,43%
capture diatas adalah data terakhir posisi PH unggul atas JJ. Tercatat pada pukul 12:52:34 data masuk 6,43%. Sebelumnya sejak pukul 12:11:27 dan 12:33:09 SMRC juga merilis keunggulan PH atas JJ berturut-turut 59,12%:40,88% dan 55,13%:44,87% (untuk melihat sila mampir ke @SMRC, data sengaja tidak ditampilkan untuk efisiensi)
Dari data yang disajikan per 12:52:34 diketahui daerah yang diwarnai biru adalah daerah yang dimenangkan pasanganPH dan merah dimenangkan pasangan JJ:
PH menguasai sebagian Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Timur, NTB, Sulut, Maluku dan Maluku Utara.
Sedangkan JJ menguasai Aceh dan sebagian Sumut, Sumsel, Jabar, Jateng, Bali, Kalimantan, Seluruh Sulawesi kecuali Sulut, dan Papua.
Daerah yang tidak diwarnai dianggap data belum masuk.
Pada detik ini pasangan PH masih unggul 53,31% : 46,69%.
2. Hasil Sementara QC SMRC Pukul 13:18:04 Data Masuk 17,65%
Disini kejanggalan terjadi, data yang ada berubah sangat drastis. Dalam waktu 26 menit dan data masuk selisih 11,22% Posisi menjadi jomplang. JJ berbalik memimpin 52,7% : 47,3%. Dari capture diatas ditemukan kejanggalan-kejanggalan sebagai berikut:
1. Suara PH dianggap tidak ada kenaikan sama sekali, sebaliknya JJ meningkat hingga 6,01% (52,7% - 46,69%). Padahal terjadi perubahan jumlah daerah yang dimenangkan oleh PH (lihat daerah yang dilingkari). per detik ini PH berubah unggul di daerah yang tadinya dikuasai merah yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sangat jelas terjadi masukan data dari daerah yang diungguli PH tapi kenapa suara PH tidak bertambah?? apalagi daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah adalah lumbung suara nasional yang mencapai total 40% suara nasional!
2. Meskipun di saat yang sama JJ juga berhasil merebut daerah yang tadinya dikuasai biru yaitu sebagian Sumut, dan sebagian Sulut, tapi mengingat jumlah pemilih yang relatif jauh lebih kecil dan jumlah tps yang jauh lebih sedikit dibandingkan Jabar dan Jateng, maka seharusnya, perubahan yang terjadi berjalan secara gradual tidak ada perubahan drastis seperti data yang disajikan diatas. Ingat ini adalah Pilpres 1 suara dianggap sama, tidak ada harga kursi dan bilangan pembagi pemilih seperti Pileg lalu.
3. disaat bersamaan setelah @SMRC kembali mengupdate hasil QC pada pukul 13:37, 13:50 hingga pukul 14:10:09, saat itupula Megawati memberikan pidato kemenangan saat data masuk di angka 71,03% dengan posisi 52,99%:47,01% untuk kemenangan JJ.
Karena itu ada keanehan (kalo tidak mau disebut kecurangan) yang harus dijawab @SMRC
1. SMRC harus menjelaskan secara gamblang metode QC yang dipakai, berapa TPS yang dijadikan sampel dalam suatu daerah, berapa % jumlah data yang dikirim dan masuk dalam pusat data mereka hingga ditampilkan di televisi.
2. SMRC harus bersedia membuka aliran data yang masuk mulai pukul 12:52:34 hingga pukul 13:18:04 sehingga publik tahu berapa sebenarnya jumlah suara PH dan JJ.
3. Seluruh lembaga survey yang memenangkan kedua pasangan calon harus bersedia diaudit oleh lembaga audit independen agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Lembaga survey harus bertanggungjawab apabila dikemudian hari hasil auditnya terbukti menyalahi kaidah science dan menjadi pangkal perpecahan seluruh rakyat Indonesia yang terlanjur percaya hasil QC ketimbang hasil Real Count yang akan diumumkan KPU 22 Juli 2014 mendatang
5. SMRC harus bertanggungjawab secara hukum karena ternyata SMRC adalah bagian dari Tim Sukses Pemenangan JJ berdasarkan pengakuan dari pemiliknya: Syaiful Mudjani (link terkait)
Demikian hasil investigasi kecil yang saya ungkap, semoga mampu membuka mata rakyat Indonesia.
- Salam-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H